Mohon tunggu...
Muhammad Fajar Setiawan
Muhammad Fajar Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - fajar

Jadilah Dirimu Sendiri dalam menggapai mimpi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga Kenanga Sajak Melati

12 April 2020   20:04 Diperbarui: 12 April 2020   20:11 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awan bernyanyi nyanyi dengan gemuruh lebatnya menyambar
Dia menangis meneteskan ratusan air dengan penuh kenangan
Burung burung berpaduan suara mengisi derasnya hari ini
Mengikat segala ikatan dengan daun daun yang jatuh di hadapan
Berserakan bagai kenangan indah yang tak terlupakan juga
Mengisi hati dengan kegundah gulanaan yang tak pernah terusik

Megah diangkasa dengan kucuran air hujan yang berjatuhan
Di tanah basah ini terjadi kehidupan setitik demi setitik
Merekah ke angkasa menerangi puspa angkasa yang cerah
Menyambung ulur demi uluran akar akar penggoyah tanah
Menjadikan suara angin sebagai sambutan di siang malam
Merdu menyanyikan lagu lagu hujan di kala kelam

Tumbuh dengan kenanga mekar seperti melati harum semerbak
Melewati asa yang berbatasakan luasnya alam semesta
Menuai cinta kasih sayang bukan hanya satu julukan semata
Menginginkan emas dari kenanga yang seharum bunga melati
Bewarna warni mengisi kehidupan yang mungkin saja hampa
Sandiwara hujan mengisi kekosongan kekosongan waktu


Pagi menjadi siang, siang menjadi senja, senja tertutup malam
Merekah bagai bunga kecil yang baru lahir menatap langit
Tersenyum lebar melihat indahnya dunia, melihat segarnya udara
Melangkah demi langkah menuju impian yang ada di depan sana
Embun embun asa tercetak manis di kertas emas bertuliskan perak
Bunga kenanga sajak melati kelopak warna menghiasi dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun