novel. Novel menjadi karya sastra yang isinya begitu kompleks. Novel karya sastra yang sifatnya imajinatif mengenai lika-liku kehidupan manusia dari berbagai persoalan. Novel dibangun berdasarkan dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun karya sastra dari dalam, termasuk struktur tema, alur, latar, tokoh/penokohan, gaya penulisan, dan amanat. Sebaliknya unsur ekstrinsik merupakan unsur yang membangun karya sastra dari luar, misalnya faktor ekonomi, sosial, pendidikan, agama, budaya, dan politik. Pada dasarnya unsur-unsur yang membangun novel mengandung nilai hiburan dan pendidikan yang dapat dipetik (Christmas & Selfiana, 2022: 35).
Salah satu karya sastra prosa ialah      Novel Cinta dan Kewajiban karya Nur Sutan Iskandar merupakan salah satu karya sastra yang menggambarkan dinamika kehidupan masyarakat di masa kolonial. Dalam novel tersebut, pembaca diajak menyelam melihat konflik batin antara cinta dan tanggung jawab yang dihadapi oleh berbagai tokoh yang ada id alam novel tersebut. Nur Iskandar, seorang sastrawan berhasil menyajikan cerita yang bukan hanya menarik di segi alur, melainkan novel tersebut juga kaya akan nilai moral dan budaya. Lewat persoalan cinta dan kewajiban, Nur Iskandar mengangkat isu yang sifatnya universal, misalnya cinta, keluarga, dan kewajiban. Selain itu, novel ini juga menjadi refleksi mengenai bagaimana nilai-nilai tradisional dan modern yang saling bersinggungan dan dapat menimbulkan konflik dalam kehidupan.
      Dalam tulisan ini akan menggali unsur intrinsik yang ada di dalam novel tersebut. Nur Iskandar sebagai pengarang menjadikan novel ini sebagai karya sastra yang kaya akan unsur intrinsik dalam membangun narasi yang mendalam. Bukan hanya sebagai penghibur, novel ini juga akan memberikan pesan/pelajaran moral yang mendalam.
      Tema utama dalam novel Cinta dan Kewajiban berupa konflik antara cinta dan kewajiban. Novel tersebut juga menggambarkan perasaan cinta dengan tanggung jawab dan kewajiban mereka terhadap keluarga, masyarakat, dan diri sendiri. Tokoh utama dalam novel adalah Mariam dan Burhan. Marian merupakan seorang wanita yang berjuang antara cintanya kepada seorang pria dengan kewajibannya terhadap keluarga dan aturan-aturan di dalam masyarakat. Lain hal dengan Burhan yang merupakan pria yang dicintai Mariam, akan tetapi Burhan juga mempunyai tanggung jawab dan kewajiban lain yang menghalangi hubungan mereka berdua. Selain tokoh utama, ada juga tokoh pendukung, yaitu orang tua Mariam yang mewakili suara tradisi dan kewajiban keluarga yang seringkali menjadi penghalang bagi cinta sejati. Selain itu, ada tokoh pendukung sahabat-sahabat Mariam yang memberikan perspektif lain mengenai cinta dan kewajiban, dan mendukung keputusan Mariam.
      Alur di dalam novel adalah alur maju. Cerita dimulai dengan pengenalan tokoh utama dan latar belakang dari masing-masing tokoh. Kemudian cerita berkembang dengan konflik antara cinta dan kewajiban yang dialami oleh Mariam dan Burhan sampai pada puncak konflik. Penyelesaian cerita digambarkan lewat tokoh yang mengatasi konflik  dari permasalahan yang dialaminya. Novel ini memainkan latar tempat di rumah Mariam dan kampung halaman. Rumah Maria menjadi tempat di mana banyak kewajiban penting yang terjadi, digambarkan dengan kehidupan sehari-hari. Kampung halaman digambarkan mengenai nilai-nilai tradisional dan norma masyarakat yang mempengaruhi tokoh-tokoh dalam cerita. Latar waktu dalam novel ada pada zaman kolonial. Hal demikian digambarkan pada konteks sosial dan politik yang mempengaruhi perilaku dan keputusan para tokoh.
      Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga. Nur Iskandar mampu meberikan pandangan menyeluruh mengenai pikiran dan perasaan dari berbagai tokoh di dalam cerita. Gaya bahasa yang digunakan dalam novel cukup formal dan sesuai dengan latar waktu. Penggunaan bahasa Melayu memberikan gambaran yang otentik dan cukup dalam pada cerita. Amanat yang disampaikan dalam novel ialah betapa pentingnya kesimbangan antara perasaan pribadi dan kewajiban.  Novel tersebut juga memfokuskan pada pentingnya komunikasi dan pengertian dalam hubungan cinta dan pengorbanan yang kerapkali diperlukan untuk mencapai kebahagian yang sejati.
      Novel Cinta dan Kewajiban berhasil menggambarkan cerita yang mendalam tentang perasaan cinta dan kewajiban dengan melihat latar belakang sosial dan budaya Indonesia di zaman kolonial. Lewat tokoh yang dimainkan, cerita dalam novel mengajak pembaca untuk merenung tentang bagaimana pentingnya memahami dan menghormati kewajiban sambil menghargai perasaan cinta yang tulus.
Daftar Pustaka
Ate, Christmas Prasetia & Selfiana Triyanti M. Ndapa Lawa. 2022. "Analisis Unsur Intrinsik Novel Ayah Karya Andrea Hirata". HINEF: Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan. Vol. 1, No. 1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H