Mohon tunggu...
muhammadfajar
muhammadfajar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Bullying dan Pemulihan Pada Korban Bullying

24 November 2024   12:13 Diperbarui: 24 November 2024   12:17 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perilaku bullying merupakan bentuk kekerasan atau penindasan yang dilakukan dengan cara fisik atau psikologis terhadap individu atau kelompok yang rentan. Dalam kasus bullying, para korban seringkali mengalami masalah psikologis yang berat dan bisa berdampak jangka panjang bahkan setelah mereka memasuki masa dewasa. Walaupun sering dianggap sepele, tindakan bullying mampu membawa dampak yang signifikan serta merusak kesehatan mental seseorang dalam jangka waktu yang panjang. Tindakan bullying sering kali terjadi secara berulang and sengaja dengan tujuan untuk melukai, merendahkan, atau mendominasi orang lain. Ada kemungkinan bahwa pelaku bullying bisa dikenai sanksi pidana.

Macam-macam Bullying 

Penganiayaan bisa muncul dalam berbagai bentuk, entah itu secara fisik, verbal, atau sosial. Bullying fisik melibatkan tindakan kekerasan seperti pukulan, tendangan, dan perlakuan kasar terhadap seseorang dengan sengaja. Sedangkan bullying verbal mencakup penghinaan, ejekan, serta ancaman yang bisa melukai perasaan korban. Sebaliknya, bullying sosial terkait dengan pengucilan atau peminggiran korban dari lingkungan sosial tertentu. Selain itu, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, fenomena cyberbullying atau perundungan melalui media sosial juga semakin meningkat. Bullying seringkali sulit untuk dikenali dan dihindari secara menyeluruh karena kejadian tersebut bisa terjadi sewaktu-waktu dan di berbagai tempat.

Dampak Jangka Pendek pada Kesehatan Mental

Orang yang menjadi korban bullying seringkali merasakan beban emosional yang cukup berat. Saat seseorang terus-menerus diperlakukan dengan tidak baik, mereka akan mulai merasakan beban psikologis yang tidak ringan. Seperti efek psikologis yang dapat timbul akibat dari tindakan bullying, yakni :

  • Kecemasan dan depresi yang dimana hal ini seringkali muncul sebagai dampak yang umum dari tindakan bullying. Korban merasakan tekanan yang cukup berat, kekhawatiran, dan ketakutan menjelang hari-hari yang akan datang. Mungkin mereka mulai merasakan kurang dihargai dan kehilangan keyakinan pada diri sendiri. Perasaan tersebut dapat tumbuh menjadi depresi yang parah, menghambat aktivitas sehari-hari mereka.
  • Kesulitan tidur seringkali dialami oleh korban bullying, bahkan bisa menyebabkan insomnia. Rasa gelisah dan kekhawatiran membuat mereka sulit untuk bisa tidur dengan tenang, sehingga bisa berdampak pada kondisi kesehatan tubuh dan pikiran mereka.
  • Menurunnya harga diri hal ini terjadi akibat perlakuan merendahkan atau mengolok-olok yang berlangsung terus-menerus, dan dapat berdampak signifikan bagi seseorang. Korban bullying mulai merasa kurang dihargai dan dicintai. Perasaan malu dan rendah diri dapat membuat seseorang cenderung menarik diri dari lingkungan sosial dan menjauh dari interaksi dengan orang lain.
  • Meningkatnya tingkat stres terkait dengan tindakan bullying bisa berdampak negatif pada keseimbangan emosional seseorang. Ketika seseorang mengalami intimidasi, tubuhnya akan merespons dengan meningkatnya produksi hormon stres seperti kortisol yang dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental.Dampak Jangka Panjang pada Kesehatan Mental

Dampak bullying tidak hanya berlangsung dalam waktu singkat, tetapi bisa berlanjut hingga bertahun-tahun bahkan sepanjang hidup. Beberapa dampak jangka panjang yang sering dialami oleh korban bullying antara lain:

Korban bullying yang mengalami pengucilan atau ejekan berlebihan seringkali berkembang menjadi individu yang takut berinteraksi sosial akibat gangguan kecemasan sosial. Mereka lebih suka menjauhi situasi sosial karena merasa khawatir akan diabaikan atau disakiti lebih dalam. Hal ini bisa memicu gangguan kecemasan sosial yang menghambat kehidupan pribadi dan profesional seseorang.

Pengalaman trauma psikologis dapat dialami oleh sebagian korban bullying, yang sering disebut sebagai gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Mereka sering kali teringat pada kejadian bullying yang pernah dialami dan merasa sulit untuk melupakan kenangan itu. Dampak trauma ini bisa memengaruhi cara mereka berhubungan dengan lingkungan sekitar, serta meningkatkan kemungkinan terjadinya gangguan mental.

Kesulitan mengenali hubungan pribadi sering kali dirasakan oleh korban bullying, dimana mereka merasa sulit untuk membangun ikatan yang sehat dengan orang lain karena merasa kurang pantas mendapat kasih sayang dan penghargaan. Ketika kepercayaan diri terhambat dan rasa tidak aman muncul, seseorang seringkali merasa sulit untuk bersikap terbuka kepada orang lain dan membangun hubungan yang kokoh.

Upaya Pemulihan dan Dukungan dalam Mengatasi Dampak Bullying

Meskipun dampak bullying terhadap kesehatan mental sangat besar, ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk membantu korban pulih dan mengatasi trauma yang ditimbulkan. Yang Dimana pemulihan dari bullying memerlukan pendekatan yang komprehensif, yang melibatkan individu, keluarga, komunitas, serta pihak-pihak terkait lainnya seperti sekolah, tempat kerja, dan profesional kesehatan mental. Berikut adalah beberapa upaya penting dalam mengatasi dampak bullying:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun