Pendataan Ppekerjaan Sektor Formal dan Informal pada Warga Desa Cihideung sebagai Upaya Edukasi terhadap Perekonomian yang Merata

Menghadapi Pandemi Covid-19, ekonomi Indonesia dan bahkan dunia menghadapi tantangan yang sangat berat. Pada triwulan II-2020, BPS (2020) merilis terjadinya kontraksi ekonomi Indonesia sebesar -5,32. Akibatnya, penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2020 mencapai 26,42 juta orang, atau 9,78 persen. Jumlah ini mengalami peningkatan 1,28 juta orang, atau naik 0,37 persen dari dari Maret 2019. Di perdesaan, jumlah orang miskin turun 0,03 persen, sedangkan di perkotaan naik 0,69 persen. 

Hal serupa terjadi dengan Nilai Tukar Petani (NTPT) yang mengalami penurunan dari 99,94 pada bulan Juli 2020 menjadi 98,64 pada bulan Agustus 2020, atau turun sebesar 1,31. Sebelumnya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia pada Februari 2020 mencapai 4,99 persen, turun 0,02 persen poin dibanding TPT Februari 2019. 

Mahasiswa KKN kelompok 18 Universitas Pendidikan Indonesia yang bertugas di daerah Kecamatan Parongpong, Desa Cihideung, Kabupaten Bandung Barat, telah melakukan upaya pendataan kepada tiap warga di RW 14, Desa Cihideung, dan menunjukan bahwa mayoritas masyarakat disana tergolong sektor informal, atau lebih tepatnya bekerja sebagai petani kebun bunga.

Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Cihideung, RW 14 pada (21/07/2022), kegiatan yang berlangsung selama 14 hari ini di sertai 5 orang di wilayah Desa Cihideung.

dokpri

Kegiatan ini berupaya agar masyarakat dapat teredukasi tentang pentingnya pendapatan yang pasti, karena pekerja sektor formal akan mendapatkan jaminan upah dan kontribusi pajak, demi perekonomian yang lebih merata. Karena perekonomian yang tidak merata berdampak pada ketimpangan pembangunan infrastruktur, ketimpangan kualitas SDM.

Kegiatan pendataan pekerjaan ini merupakan metode agar masyarakat sadar akan pentingnya pekerja sektor formal, karena dari hasil wawancara mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang melakukan KKN di Desa Cihideung, menunjukkan bahwa mereka bekerja menjadi petani kebun bunga mengikuti orang tuanya, dan tidak melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dengan beralasan lebih mudah didapatkan, dibandingkan harus melamar kerja menjadi pekerja sektor formal.