Mohon tunggu...
Muhammad faiz Zuhdi
Muhammad faiz Zuhdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

batminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerita tentang"agus sedih" yang banyak menuai kritikan netizen.Agus:Publik tidak mengerti

13 Desember 2024   13:40 Diperbarui: 14 Desember 2024   15:58 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya M.Faiz zuhdi mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang, Jurusan Komunikasi Penyiaran islam berpendapat tentang kisah si “Agus sedih”. Agus Salim atau yang kini di kenal juga dengan sebutan “agus ssedih”masih menjadi sorotan public.Pasalnya, kasus donasi yang diberikan kepadanya kini jadi blunder dan makin melebar . Agus salim merupakan korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh rekan kerjanya sendiri yang bernama Aji Penyiraman itu dilakukan oleh Aji yang sakit hatikarena mendapat teguran tak mengenakan dari Agus, saat dirinya salah menyajikan makanan kepada pelanggan. Agus pun membagikan kabar terbaru mengenai penglihatannya hingga bagaimana kondisi mentalnya yang kini justru jadi bulan-bulanan public, khususnya netizen di media sosial. Pasalnya, sejak kasus ini ramai di perbincangkan, banyak netizen yang melontarkan kecaman kepada agus ini Dalam program Dua Sisi yang di tvOne, Agus Salim mengatakan bahwa kini kondisi penglihatanyya semakin menurun. Ia mengatakan , bahwa mata kirinya sama sekali sudah tidak bisa melihat lagi , sedangkan mata kanannya yang terus di perban, kini juga mulai merasakan hal yang sama, ujarnya “Kalau untuk di bilang sebelah kiri sudah memang tidak ada kemungkinan, yang di sebelah kanan masih ada cahaya, biasanya saya lihat terang putih, tapi sekarang udah kelihatan kayak remang-remang. Mungkin karena udah mulai menutup juga seperti yang di sebelah kiri, “jelas Agus dalam acara Dua sisi tvOne yang tayang pada Kamis (5/12/2024) Saya juga manusia biasa, karena saya awalnya bisa melihat, makanya mental sata kadang naik, kadang turun lagi , nge drop, memang kadang-kadang tidak bisa terkendali,”jelasnya. Walau sampai titik sekarang ini banyak di bully. Walaupun saya jelaskan seperti ini public tidak akan mengerti apa yang sya rasakan . Saya hanya pasrah mereka ngebully . Walaupun saya jelaskan seperti ini public tidak akan mengerti apa yang saya rasakan. Saya hanya pasrah mereka nge-bully saya,”ujarnya Pembelajarannya adalah, janganlah kita menghilangkan kepercayaan kita terhadap orang yang telah membantu kita, yang telah baik kepada kita, itu bisa jadi awal dari kehancuran kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun