Mohon tunggu...
Muhammad FaizRayyan
Muhammad FaizRayyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - PGSD Universitas Pelita Bangsa

Saya seorang mahasiswa aktif yang memiliki hobi membaca dan menyukai sneakers

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membangun Karakter Unggul pada Generasi Zaman Now

22 Januari 2024   14:27 Diperbarui: 22 Januari 2024   14:38 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/anak-anak-sekolah-tertawa-seru-602967/

Pentingnya penanaman pendidikan etika sejak usia dini, seperti yang kita tahu bahwa dalam bahasa Yunani Etika atau 'ethos' memiliki arti suatu sikap atau adat kebiasaan seseorang. Dapat diartikan secara umum yaitu tata cara atau pedoman hidup yang mendasari seseorang. Etika bersifat umum dan universal untuk semua orang. Dengan adanya penanaman etika pada anak usia dini, akan membuat anak lebih bisa menghargai dan menanamkan hal-hal baik dalam diri anak itu sendiri.

Ada hal yang perlu dan penting untuk para orang tua menanamkan pendidikan etika dasar untuk anak usia dini, antara lain:

  • Model Perilaku Positif: Pendekatan ini melibatkan pendidik dan orang tua sebagai model peran yang baik. Dengan menunjukkan perilaku positif, seperti kejujuran, empati, dan tanggung jawab, anak-anak dapat meniru dan menginternalisasi nilai-nilai etika ini.
  • Cerita Moral dan Dongeng: Menggunakan cerita moral atau dongeng dapat menjadi metode efektif untuk mengajarkan nilai etika kepada anak-anak. Kisah-kisah ini dapat memberikan contoh situasi-situasi moral dan mengajarkan tentang konsep-konsep seperti kejujuran, berbagi, dan kasih sayang.
  • Permainan Peran: Melibatkan anak-anak dalam permainan peran memungkinkan mereka untuk mengalami dan memahami situasi-situasi yang melibatkan nilai-nilai etika. Ini membantu mereka mengembangkan pemahaman praktis tentang cara berperilaku dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
  • Pembelajaran Aktif: Mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, seperti diskusi kelompok atau proyek bersama, dapat membantu anak-anak memahami dan mempraktikkan nilai-nilai etika dalam konteks nyata. Kolaborasi dengan teman-teman juga dapat memperkaya pengalaman mereka.
  • Keterlibatan Orang Tua: Orang tua memainkan peran utama dalam membentuk nilai-nilai etika anak-anak. Melibatkan orang tua dalam kegiatan sekolah dan memberikan dukungan untuk penerapan nilai-nilai etika di rumah sangat penting.

Peran orang tua dalam pendidikan etika pada anak dapat dilakukan dengan cara:

  • Memberikan contoh yang baik pada anak, seperti menggunakan tutur bahasa yang baik dan memberikan contoh bersikap serta memperlakukan orang lain dengan baik. Hal ini membiasakan anak untuk berbicara dan berbuat baik kepada sesama karena mereka sudah terbiasa dengan lingkungan keluarga yang baik.
  • Memberikan apresiasi pada anak jika mereka telah melakukan hal baik, seperti perilaku sopan santun dan berbuat baik pada sesama. Ini dapat mendorong anak untuk semakin semangat berbuat baik lagi.
  • Memberikan edukasi kepada anak tentang pentingnya pendidikan etika pada usia dini, sehingga anak menjadi lebih tahu dan sadar untuk beretika sejak usia dini.

Beberapa faktor penting untuk pendidikan etika pada anak usia dini di era sekarang melibatkan:

  • Peran Orang Tua: Peran orang tua dalam pendidikan etika sangatlah penting karena mereka merupakan figur utama yang berinteraksi secara intensif dengan anak-anak selama masa perkembangan mereka. Orang tua bukan hanya memberikan materi pelajaran etika secara langsung, tetapi juga menjadi contoh hidup yang sangat berpengaruh bagi anak-anak.
  • Pendidik dan Lingkungan Sekolah: Pendidik dan lingkungan sekolah memegang peranan krusial dalam membentuk pendidikan etika pada anak usia dini. Pada tahap ini, anak-anak sedang dalam fase perkembangan kognitif dan moral yang sangat penting, dan pengaruh dari pendidik serta lingkungan sekolah dapat memberikan fondasi yang kokoh untuk pembentukan karakter dan moralitas anak. 
  • Pendidik memiliki peran sebagai model peran yang signifikan. Mereka menjadi contoh bagi anak-anak dalam mempraktikkan nilai-nilai etika. Sikap dan perilaku pendidik yang mencerminkan integritas, kejujuran, empati, dan tanggung jawab dapat menjadi teladan yang positif bagi anak-anak. Melalui interaksi sehari-hari, anak-anak dapat menginternalisasi dan meniru sikap-sikap positif ini.

  • Teknologi dan Media Sosial: Pengaruh teknologi dan media sosial pada pendidikan etika anak usia dini memiliki dampak signifikan dalam era modern ini. Sementara teknologi dapat memberikan akses kepada anak-anak untuk berbagai sumber informasi dan pengalaman pendidikan, penggunaannya juga membawa tantangan terkait etika yang perlu diperhatikan. Teknologi memberikan akses ke berbagai platform pendidikan digital yang dapat membantu anak-anak dalam pembelajaran etika. Aplikasi dan permainan edukatif dapat dirancang untuk mengajarkan nilai-nilai moral, tanggung jawab, dan perilaku etis secara interaktif. Pendekatan ini memanfaatkan daya tarik teknologi untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna bagi anak-anak. Namun, seiring dengan itu, media sosial juga dapat menjadi sumber tantangan etika. Anak-anak mungkin terpapar pada konten yang tidak sesuai untuk usia mereka atau menghadapi tekanan untuk mengikuti tren perilaku yang mungkin tidak etis. Oleh karena itu, peran orang tua dan pendidik dalam membimbing anak-anak untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab menjadi sangat penting.

Strategi untuk menanamkan dan mengembangkan nilai etika pada anak usia dini:

  • Model Perilaku Positif: Pendekatan ini melibatkan pendidik dan orang tua sebagai model peran yang baik. Dengan menunjukkan perilaku positif, seperti kejujuran, empati, dan tanggung jawab, anak-anak dapat meniru dan menginternalisasi nilai-nilai etika ini.
  • Cerita Moral dan Dongeng: Menggunakan cerita moral atau dongeng dapat menjadi metode efektif untuk mengajarkan nilai etika kepada anak-anak. Kisah-kisah ini dapat memberikan contoh situasi-situasi moral dan mengajarkan tentang konsep-konsep seperti kejujuran, berbagi, dan kasih sayang.
  • Permainan Peran: Melibatkan anak-anak dalam permainan peran memungkinkan mereka untuk mengalami dan memahami situasi-situasi yang melibatkan nilai-nilai etika. Ini membantu mereka mengembangkan pemahaman praktis tentang cara berperilaku dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
  • Pembelajaran Aktif: Mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, seperti diskusi kelompok atau proyek bersama, dapat membantu anak-anak memahami dan mempraktikkan nilai-nilai etika dalam konteks nyata. Kolaborasi dengan teman-teman juga dapat memperkaya pengalaman mereka.
  • Keterlibatan Orang Tua: Orang tua memainkan peran utama dalam membentuk nilai-nilai etika anak-anak. Melibatkan orang tua dalam kegiatan sekolah dan memberikan dukungan untuk penerapan nilai-nilai etika di rumah sangat penting.

Dengan menerapkan kombinasi strategi ini, kita dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung perkembangan nilai-nilai etika anak usia dini secara holistik.

Urgensi pendidikan etika pada anak usia dini di era zaman now adalah penting karena anak usia dini merupakan pondasi awal dalam pembentukan etika secara menyeluruh. Perkembangan moral anak usia dini berkaitan dengan aturan dan konvensi tentang apa yang harus dilakukan, dan pada saat anak telah memasuki sekolah dasar, mereka serius mulai mengekspresikan ide lebih obyektif keadilan, kinerja, dan kebajikan. Pendidikan etika dapat membantu mengatasi tantangan di era sekarang di Indonesia melalui beberapa cara. Menurut beberapa sumber yang telah ditemukan, pendidikan etika dan karakter merupakan solusi terbaik untuk mengatasi masalah moral sosial serta meningkatkan prestasi akademik. 

Dengan pendidikan etika, anak-anak dapat belajar memahami dan menginternalisasi nilai-nilai moral, yang dapat membantu mengatasi penurunan etika dan moralitas di era digital. Selain itu, peran guru, lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat juga memegang peran penting dalam membentuk karakter dan perilaku etis anak-anak. Oleh karena itu, etika pendidikan yang kuat dan holistik dapat menjadi landasan untuk mengatasi tantangan moral dan sosial di era digital dan membentuk generasi muda yang unggul secara karakter. Urgensi pendidikan etika pada anak usia dini di era zaman now adalah penting untuk menjaga karakter manusia yang sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Dengan mengembangkan nilai-nilai etika anak usia dini, kita dapat membantu mereka menjadi individu yang bertanggung jawab, berkesadaran, dan berpikir kritis.

Penulis:

  • Adinda Ratu Puri - 132310098
  • Elisabeth Helsa Kurnia - 132310121
  • Muhammad Faiz Rayyan - 132310201

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun