Menyadari kapan waktunya untuk keluar dari penjara adalah sebuah pilihan yang  opsional. Barangkali untuk rehat sejenak atau mengganti ke penjara lain. Atau memilih merdeka tanpa seragam dan kebanggaan. Mengertilah bahwa keinginan juga memiliki hak untuk dituruti.
Ingatlah bagaimana John Stuart Mill bercerita soal kebahagiaan. Kita yang terpenjara karena kebutuhan. Merasa senang karena individu atau birokrasi mencapai tujuannnya karena jerih payah yang kita lakukan untuk mereka selama ini bukanlah kebahagiaan sejati. Tidak ada yang dinamakan kebahagiaan di dalam statement "Aku bahagia melihatmu bahagia." Tidak ada lapar yang hilang di dalam statement "Aku kenyang ngeliatin kamu makan." Tidak ada kebahagiaan yang berkaitan dengan kebahagiaan orang lain. Berbeda konteks ketika sedang menolong orang yang sedang berada dalam kesusahan atau bencana alam. Memahami bagaimana diri mulai lelah dan depresi adalah suatu kebutuhan. Pemenuhan terhadapnya adalah dengan memenuhi hak keinginan yang selalu ditikung kebutuhan. Kamu hebat karena terpenjara selama ini. Mengetahui alasan mengapa kita terpenjara adalah kebanggaan agar kita rela meskipun di dalam penjara.
Selamat Pagi :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H