Mohon tunggu...
Muhammad Faisal
Muhammad Faisal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNDIP Semarang

Hanya Pelajar biasa yang ingin mencari ilmu sebanyak-banyak nya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Mahasiswa Undip Membuat Disinfektan untuk Warga Secara Gratis

12 Februari 2021   22:22 Diperbarui: 12 Februari 2021   22:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Semarang (10/02/2021) - Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya. Hingga saat ini belum ada obat antivirus yang spesifik direkomendasikan untuk terapi  Covid-19, sehingga upaya yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan penyebaran (transmisi) virus dengan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer lebih sering dengan air mengalir, menghindari menyentuh area muka, jika batuk dan bersin ditutupi dengan lengan atas atau sapu tangan, hindari kerumunan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)/ gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS).

Di tahun 2021 ini, pandemi Covid-19 belum selesai, terbukti dari kasus positif Covid-19 yang terus meningkat setiap hari nya. Pemerintah telah mengupayakan dan memprioritaskan masalah ini, contohnya dengan menegaskan perilaku baru yaitu program 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak), Namun program ini tidak menjadi solusi utama mengatasi Covid-19. Hal ini menimbulkan keresahan bagi para mahasiswa Universitas Diponegoro untuk turut serta peduli dalam membantu mengurangi dan mengatasi Covid-19. Salah satunya dengan memberikan bantuan berupa pembuatan disinfektan gratis dan melakukan penyemprotan secara langsung di lingkungan masyarakat. Program ini dinamakan Sosialisasi Pembuatan Disinfektan.

Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme (misalnya pada bakteri, virus dan jamur kecuali spora bakteri) pada permukaan benda mati, seperti furniture, ruangan, lantai,  dll. Disinfektan tidak digunakan pada  kulit maupun selaput lendir, karena berisiko mengiritasi kulit dan berpotensi memicu kanker. Hal ini berbeda dengan antiseptik yang memang ditujukan untuk disinfeksi pada  permukaan kulit dan membran mukosa.

Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro mulai melakukan sosialisasi di lingkungan RW VII Bulusan, Tembalang, Semarang. Dihadiri para warga RW VII, terutama dari kalangan ibu rumah tangga. Dalam pembuatan nya sangat mudah dan murah karena bahan-bahannya pun menggunakan alat-alat kebersihan rumah tangga pada umumnya. Bahan-bahan yang digunakan adalah Bayclin, Dettol Antiseptic, Clorox, Proolin, Wipol. Dan bahan-bahan ini nantinya cukup dicampurkan dengan air saja dan siap digunakan sebagai semprotan desinfektan. Setelah pembuatan disinfektan selesai dilakukan, para mahasiswa langsung melakukan penyemprotan disinfektan ke sekitar pemukiman warga RW VII Bulusan. Kegiatan ini diharapkan warga dapat membuat disinfektan secara mandiri dan tetap menjaga pola hidup kesehatan kedepannya sehingga dapat mengurangi persebaran Covid-19.

dok. pribadi
dok. pribadi
Penulis : Muhammad Faisal -- Manajemen -- FEB - 2017

Dosen Pembimbing Lapangan : Romadhon, S.Pi., M.Biotech

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun