Di tengah gelombang informasi yang meluas di era internet, kemampuan untuk menyaring informasi secara efektif menjadi keterampilan yang sangat berharga. Literasi informasi tidak lagi hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga tentang keahlian dalam mengevaluasi, memilah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, Sehingga kita tidak salah dalam mengonsumsi informasi publik.
Literasi informasi membantu dalam mengembangkan keterampilan kritis yang diperlukan untuk menilai kebenaran dan relevansi informasi. Dengan memahami bagaimana cara informasi disusun, sumbernya, dan motif di balik informasi tersebut, seseorang dapat menghindari jebakan dari informasi yang tidak akurat atau menyesatkan. Misalnya, kemampuan untuk memeriksa keabsahan sumber, mengevaluasi kredibilitas situs web, dan mengetahui tanda-tanda umum dari berita palsu.
Selain itu, literasi informasi juga memainkan peran penting dalam membentuk sikap skeptis yang sehat terhadap informasi yang diterima. Seseorang yang memiliki literasi informasi yang baik cenderung tidak tergesa-gesa dalam mempercayai setiap informasi yang ditemui di internet. Mereka akan lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi kepada orang lain, sehingga dapat membantu mengurangi penyebaran hoaks dan konten yang tidak benar.
Tidak hanya untuk individu, literasi informasi juga penting untuk masyarakat secara keseluruhan. Dengan meningkatkan literasi informasi di seluruh populasi, kita dapat menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat dan lebih dapat dipercaya. Ini membantu dalam membangun fondasi komunikasi yang jujur dan akurat, yang sangat penting dalam mendorong diskusi yang berbasis fakta dan mengurangi konflik yang disebabkan oleh pemahaman yang salah.
