Mohon tunggu...
Muhammad Fahri
Muhammad Fahri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

I like a football

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tangisan Ibu

15 April 2024   17:12 Diperbarui: 15 April 2024   17:22 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di malam gelap, tangisan ibu mengalun,
Sebuah lagu yang penuh dengan pengorbanan.
Air mata yang tulus, menyirami bumi kering,
Menyemai kehidupan, penuh kasih dan pengertian.

Tangisan ibu, seperti hujan di gurun pasir,
Menyegarkan jiwa yang haus akan cinta.
Dalam getirnya, terdapat kekuatan yang besar,
Menyemangati langkah di tengah badai yang meradang.

Ibu menangis, bukanlah lemah,
Namun tanda ketulusan dan cinta yang mendalam.
Dalam setiap tetes air mata yang berguguran,
Terukir doa-doa untuk anak-anak tercinta.

Tangisan ibu, sejuta makna terkandung,
Menyiratkan kepedulian dan pengorbanan tak terhingga.
Dalam gemanya, terdapat keajaiban cinta abadi,
Yang takkan pernah pudar, selamanya ada di hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun