Mohon tunggu...
Muhammad Fadlin Tsaqif
Muhammad Fadlin Tsaqif Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Panggilan fadlin, mahasiswa dari kampus UIN KHAS JEMBER. Hobi renang tapi kadang hobi gua bisa berubah tergantung dari lingkungannya jika dalam lingkungan pondok yang suka belajar maka kadang bisa jadi hobi gua membaca meski agak riya' sedikitlah supaya kelihatan rajin yakan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kolaborasi Mahasiswa KKN dan Islamic Garden School dalam Mengatasi Anak Tidak Sekolah (ATS)

30 Agustus 2024   19:24 Diperbarui: 30 Agustus 2024   19:25 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Lampeji mencatat 290 anak putus sekolah, keadaan tersebut menjadi fokus survei oleh mahasiswa KKN Kolaboratif Posko 067 untuk mengidentifikasi alasan mereka tidak bersekolah. Pemerintah Kabupaten Jember menugaskan mahasiswa untuk memverifikasi dan memvalidasi data anak yang belum terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Pemerintah Kabupaten Jember memberikan wewenang kepada para mahasiswa KKN Kolaboratif Desa Lampeji untuk dapat melakukan berbagai upaya mulai dari verifikasi, validasi dan solusi kepada pelaku tidak sekolah di Desa Lampeji.

Dosen pembimbing lapangan dan mahasiswa KKN Kolaboratif Posko 067 Desa Lampeji mengunjungi Yayasan Islam Garden School untuk melakukan koordinasi terkait penanganan anak tidak sekolah (ATS) di Desa Lampeji. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya tambahan setelah survei ATS, dengan tujuan memberikan pandangan dan solusi dari instansi pendidikan yang baik untuk anak-anak tersebut.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dosen pembimbing lapangan dan seluruh mahasiswa KKN Kolaboratif. Ketua Yayasan Islamic Garden School yang memberikan sosialisasi tentang profil Yayasan Islam Garden School. Sosialisasi ini bertujuan agar mahasiswa KKN memiliki pemahaman yang konsisten mengenai Yayasan Islam Garden School, sehingga persepsi mahasiswa selama survei anak-anak yang tidak bersekolah (ATS) tetap akurat dan tidak terdistorsi.

Website Verval NPYN (Bukti Legalitas Berdirinya Yayasan Islamic Garden School)
Website Verval NPYN (Bukti Legalitas Berdirinya Yayasan Islamic Garden School)

Yayasan IGS berdiri dan disahkan sebagai badan hukum pada tahun 2014. Dari data yang didapat bahwa jumlah keseluruhan siswa baik SMP dan SMK pada tahun ini adalah 49 orang dan 20 orang untuk jumlah tenaga pengajar, namun terkadang dalam pertengahan tahun ajaran jumlah tersebut bisa saja bertambah. Di bawah naungan yayasan tersebut, terdapat dua instansi pendidikan: SMPS Islamic Garden School dan SMK Islamic Garden School. SMPS Islamic Garden School fokus pada pengembangan kemampuan berbahasa Inggris dan keterampilan berhitung cepat bagi siswa-siswinya, sementara SMK Islamic Garden School berupaya membekali siswa dengan keterampilan multimedia. Namun di samping dua Lembaga tersebut berjalan, Nilai keagamaan pada Yayasan tersebut sangatlah diutamakan bahkan layaknya pondasi dari sebuah bangunan. "Tanpa pondasi maka sebuah bangunan tidak akan berdiri dengan layak, suatu saat akan runtuh karena tekanan yang ada di atasnya begitu juga dengan nilai keagamaan yang menjadi pondasi seorang anak untuk dapat berlanjut pada Pendidikan lainnya". Sambung Kholisatun Ni'mah.

Sopan santun merupakan salah satu keunggulan yang tampak jelas dari siswa di sekolah tersebut. Saat kunjungan, mahasiswa KKN Kolaboratif disambut dengan jamuan yang hangat. Selain itu, mahasiswa juga menyaksikan momen-momen yang menggambarkan ketaatan siswa IGS terhadap agamanya, seperti pelaksanaan sholat berjamaah.

Saran dari mahasiswa KKN Kolaboratif untuk anak-anak yang putus sekolah dari lembaga ini adalah sebagai berikut: Prinsip utama Islamic Garden School adalah tidak memanfaatkan pendirian lembaga pendidikan sebagai lahan usaha. Mereka benar-benar mementingkan masa depan anak-anak, bahkan jika seorang anak tidak mampu membeli seragam sekolah, mereka tetap diperbolehkan bersekolah. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak melanjutkan pendidikan, seperti yang disampaikan oleh Kholisatun Nikmah. Hal ini terbukti dengan adanya sembilan anak yatim piatu yang tertampung di sana. Mereka tinggal di lembaga tersebut dan melanjutkan pendidikan mereka tanpa adanya pungutan biaya dari sekolah.

Dokumentasi Pribadi (Sosialisasi Profil Islamic Garden School Kepada Mahasiswa KKN Kolaboratif Posko 067)
Dokumentasi Pribadi (Sosialisasi Profil Islamic Garden School Kepada Mahasiswa KKN Kolaboratif Posko 067)

Islamic Garden School (IGS) siap memberikan bantuan kepada anak-anak yang tidak bersekolah, terutama jika mereka mengalami kesulitan finansial yang menghambat pemenuhan kebutuhan pangan apalagi pendidikan mereka. Di sisi lain, IGS juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak agar dapat terus berkembang dan melanjutkan misi mereka dalam membantu anak-anak yang secara finansial tidak mampu memenuhi kebutuhan pendidikan mereka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun