Mohon tunggu...
Muhammad Fadlin Tsaqif
Muhammad Fadlin Tsaqif Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Panggilan fadlin, mahasiswa dari kampus UIN KHAS JEMBER. Hobi renang tapi kadang hobi gua bisa berubah tergantung dari lingkungannya jika dalam lingkungan pondok yang suka belajar maka kadang bisa jadi hobi gua membaca meski agak riya' sedikitlah supaya kelihatan rajin yakan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemberdayaan Ekonomi Desa Lampeji: Mahasiswa KKN Optimalkan Pemasaran Kerajinan Macrame

27 Juli 2024   12:00 Diperbarui: 28 Juli 2024   23:14 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lampeji merupakan salah satu desa sasaran KKN Kolaboratif yang berada di Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember. Desa Lampeji memiliki potensi ekonomi yang besar di bidang kerajinan tangan, salah satunya kerajinan macrame. Pada 22 Juli 2024, mahasiswa KKN Kolaboratif mengunjungi tempat produksi usaha macrame tersebut. Bu Meli Andani, pemilik usaha, menyatakan bahwa meskipun usaha ini telah berjalan cukup lama, penjualannya tidak mengalami peningkatan signifikan. Bu Meli menyadari bahwa kendala utamanya terletak pada strategi pemasaran. Oleh karena itu, ia berharap mahasiswa KKN dapat memberikan solusi efektif untuk memperluas jangkauan pasar sehingga penjualannya dapat meningkat.

Dokumentasi Pribadi (Produk Macrame)
Dokumentasi Pribadi (Produk Macrame)

Meli Andani memiliki banyak ide kreatif yang mampu menarik minat konsumen. Dalam usahanya, beliau sering menuangkan gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi para pengusaha kerajinan tangan lainnya. Bu Meli, sebagai pelaku usaha tersebut, seharusnya memberikan motivasi yang dapat membantu para pengerajin lokal untuk terus mempertahankan kerajinan lokal sebagai aset berharga. Hal ini tercermin dari sulitnya menemukan ahli kerajinan tangan di desa ini. Kesulitan tersebut menjadi tolak ukur bagi Bu Meli Andini dalam mengembangkan usaha dan memberikan gagasan-gagasan utama yang sering kali dialami selama berkarir. Meskipun demikian, pemasaran tetap menjadi pondasi utama dalam mengembangkan usaha ini.

Namun terdapat banyak alternatif pemasaran yang belum beliau gunakan, sementara ini beliau hanya menggunakan Instagram sebagai jaringan pemasarannya namun itu tidak sesuai dengan harapan sebab beliau tidak terlalu memahami bagaimana pola permainan Instagram dan tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai strategi pemasaran di sosial media. Hal tersebut beliau sampaikan langsung ketika kami melakukan kunjungan. Selain Instagram beliau juga memposting foto dan video produk di google maps untuk memudahakan para calon pelanggan yang ingin mendatangi lokasi produksi secara langsung.

Dokumentasi Pribadi (Akun Instagram)
Dokumentasi Pribadi (Akun Instagram)

Dokumentasi Pribadi (Tampilan Lokasi dari Google Maps)
Dokumentasi Pribadi (Tampilan Lokasi dari Google Maps)

Menanggapi permasalahan yang dialami oleh Bu Meli sebagai pelaku usaha UMKM kerajinan macrame, dari kegiatan ini peran kami sebagai mahasiswa KKN Kolaboratif memberikan beberapa opsi solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi kendala tersebut. Solusi yang ditawarkan antara lain memberikan pemahaman kepada Bu Meli tentang strategi pemasaran melalui media sosial seperti Instagram, serta mencoba platform penjualan seperti Shopee agar produk macrame dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, mahasiswa juga mengusulkan sosialisasi tentang pentingnya digital marketing dalam bisnis kepada Bu Meli dan para stafnya. Hal ini tidak menutup kemungkinan sebab para pelaku usaha tradisional akan kalah dengan para pelaku usaha modern lainnya.

Mahasiswa KKN Kolaboratif akan melakukan upaya-upaya ini secara berkala untuk mencapai hasil yang optimal. Harapannya, solusi yang diberikan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh usaha macrame Bu Meli dan membantu usaha tersebut berkembang lebih baik di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun