Ada apa dengan kita?
Rasanya sudah kita mengerahkan seluruh kemampuan kita untuk membela Perjuangan Palestina, tangisan, doa, dan transferan dana-dana melalui platform atau Yayasan Kemanusiaan.
Tapi nampaknya ada rasa yang belum puas dalam diri, bukan begitu? Ada kegelisahan, kesedihan dan kebingungan yang rasanya belum puas, padahal pembelaan batin dan materi sudah kita lakukan...
Pikiranku memacu semakin hari semakin keras apa yang menyebabkan kegundahan itu tak kunjung lepas, aku pikir aku akan puas jika Palestina Merdeka, ternyata jauh dari hal itu, walaupun "Free Palestine" adalah target besar kita.
Namun jauh dari itu, ada orang-orang sekitar kita yang tidak selaras dengan kesedihan dan gundah gulana kita, itu yang membuatku menangis dalam diam, masih banyak disekitar kita orang yang memilih diam untuk menyuarakan Perjuangan Palestina, padahal di depan mata sudah jelas ribuan Manusia kecil dan dewasa dibantai, bahkan ini bisa lebih buruk dari Holocaust nya si Kumis dari Jerman, lalu kita sebagai manusia membiarkan ini Holocaust nya jilid dua ?!
Orang-orang dengan kepemilikan Suara, Follower, Jabatan, Harta bahkan Akses kedamaian, masih banyak yang bungkam, memilih berpikir lama untuk bersuara, dimana setiap 5 menit mereka berpikir untuk bersuara, setiap 5 menit itulah anak-anak Palestina mati!
Sekitar kita lah yang membuat kesedihan tak kunjung sirna, Israel disupport oleh antek dan kawanan brengseknya untuk membayar Buzzer dengan kucuran dana fantastis untuk memainkan fakta dan lapangan.
Lalu, apakah kita menunggu dibayar untuk menjadi manusia?
Ini bukan bicara Negaraku ya Negaraku, Negaramu ya Negaramu, ini bicara soal Kemanusiaan yang hilang !
Berikan keberpihakan yang tegas menolak Kedzaliman, meskipun melalui postingan, karena Postinganmu menyelamatkanmu dan mereka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H