Mohon tunggu...
MuhammadFadilahRamadhan
MuhammadFadilahRamadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

terserah

Selanjutnya

Tutup

Financial

Elastisitas Harga Cabai Rawit, Apakah Berpengaruh pada Perekonomian Kehidupan Sehari-hari?

15 November 2022   02:01 Diperbarui: 15 November 2022   02:10 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dalam kehidupan sehari-hari tidak mungkin lepas dari yang namanya cabai rawit bagi orang" yang menyukai pedas. Cabai rawit selalu menjadi kebutuhan para ibu rumah tangga yang selalu menyediakan suaminya buat makan Bersama keluarganya tersendiri. Akan tetapi cabai rawit menjadi perbincangan bagi orang" sekitar dikarenakan harga cabai rawit naik dan turun  cabai rawit mempengaruhi keuangan orang masing" yang dimana cabai rawit bahan pokok makanan sehari" tetapi malah membuat orang-orang berpikir memilih beli cabai rawit atau sambal yang sudah jadi.

Hingga Selasa, 1 November 2022, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional melaporkan harga rata-rata harian cabai rawit merah (per kg) di pasar-pasar kontemporer di berbagai provinsi sebesar Rp 90,2 ribu.

Harga Cabai Rawit Merah di 10 Provinsi Ini Paling Mahal (Jumat, 11 November 2022) Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mencatat rata-rata harga cabai rawit merah (per kg) harian di pasar modern di beberapa provinsi tercatat Rp 81,32 ribu per kg, data per Jumat, 11 November 2022.

Bisa dilihat pada 1 november cabai meningkat tinggi lalu pada 11 november mengalami penurunan harga cabai rawit yang dimana bisa diliat diatas bahwa perhari pun harga cabai rawit sangat elastis.

Lalu apa yang menyebabkan elastisitas harga pada cabai rawit apakah ada bahan penggantinya

Meningkatnya permintaan dari sektor horeca, menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menjadi salah satu penyebab harga komoditas cabai berfluktuasi (naik turun). Hal ini terjadi setelah wabah COVID-19 mulai mereda. Penurunan pasokan dari produsen lokal menjadi penyebab melonjaknya harga cabai. 

Pada Senin, 11 Juli 2022, para ahli melakukan pemeriksaan mendadak di Pasar Pabaeng-baeng Kota Makassar yang mengungkap dinamika sistem pasokan. Faktor cuaca yang mempengaruhi tingkat produksi merupakan faktor lanjutan yang turut mempengaruhi elastisitas harga cabai.. Hal itu diketahui bahwa turunnya hujan di beberapa daerah cukup tinggi.                                                   

Berdasarkan pernyataan diatas dapat dipahami bahwa hal yang menyebabkan awal mula terjadi drastisnya naik dan turun cabai rawit ialah pada masa pandemi COVID-19, lalu sebab lainnya dikarenakan gagal panen yang di didapati oleh petani cabai yang menjadikan pengolahan barang mereka menurun sehingga terjadinya pengurangan pasokan cabai rawit di pasaran. 

Hal inilah yang menjadikan harga cabai rawit naik sedangkan yang menyebabkan terjadinya penurunan harga cabai ini karena tingginya pemasok cabai pada para pedagang. Sementara permintaan saat ini tidak banyak. "Pemasok banyak, jadi gambarkan pedagang itu empat hari lalu baru menyediakan, barang yang sebelumnya belum habis malah masuk lagi, itulah yang membuat harga jadi turun drastis.

Yang bisa menggantikan cabai adalah lada hitam dan lada putih adalah komponen kuliner pertama yang dapat digunakan sebagai pengganti cabai. Komponen kuliner ini sering digunakan untuk memberi hidangan rasa pedas yang menghangatkan. Selain menggantikan cabai saat harga naik.

Dalam segi islam solusi untuk mengatasi kenaikan harga tersebut adalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun