Bantu aku menyelinapkan kerinduan di sepanjang pantai ke selatan, kini kesunyian begitu kelat memaki anak lidah, sungguh beringasnya melesak di palung
Gemericik adzan, aliran sungai berbatu, sekat segala nadi hendak berlaku, rentannya jiwa meresapi jeramnya waktu, pada tengadah kerapuhan jua, betapa begitu mudahnya biduk terbawa sungai yang menganak
Pada tampung telah kuceritakan,
pada curah makin kulukiskan,
pada isak hening mengganyang,
pada apa hendak menderai
Pohon mana yang tegar dibadai kesunyian, dahannya pasti mengayun jua, seiring derik ranting patah jatuh ke tanah, hanya ingatan mampu kumamah
Suara jangkrik pun maki berdendang, bertabuh pekat kian mematang, pada sepi lisanpun kelu, aku tengah merindu.
~ Padang, 8 Maret 2015
Puisi Muhammad Fadhli
Pin:211FE28B
-----
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H