Mohon tunggu...
Muhammad Fadhil Hadziq
Muhammad Fadhil Hadziq Mohon Tunggu... Guru - Bachelor's degree at International University of Africa, Sudan dan Master's student at UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang

Pecinta Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahagia atau Membahagiakan? Sebuah Pertanyaan yang Mengubah Cara Kita Melihat Laki-Laki

26 Oktober 2024   17:19 Diperbarui: 26 Oktober 2024   18:44 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi banyak laki-laki, kebahagiaan sejati adalah melihat senyum bahagia dari orang yang mereka bahagiakan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Dan perbuatan baik apa saja yang kalian lakukan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui" (QS. Al-Baqarah: 197). Setiap jerih payah yang dilakukan dengan niat ikhlas akan mendapatkan balasan terbaik dari Allah, dan ini menjadi kebahagiaan sejati bagi seorang lelaki yang ingin membahagiakan keluarganya.

Makna Sejati dari "Membahagiakan"

Ungkapan bahwa laki-laki tidak diciptakan untuk bahagia, tetapi untuk membahagiakan, adalah cerminan nilai-nilai ketulusan. Seorang laki-laki menemukan kebahagiaan sejatinya dalam cinta tanpa syarat dan upaya untuk selalu membahagiakan orang lain. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa "Barang siapa yang membahagiakan seorang mukmin, Allah akan membahagiakannya di hari kiamat" (HR. Ath-Thabrani). Mungkin bagi seorang laki-laki, bahagia bukanlah tujuan akhir, tetapi melalui membahagiakan orang lain, mereka justru menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya -- kebahagiaan yang datang dari ketulusan hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun