Mohon tunggu...
MUHAMMAD FADHIL
MUHAMMAD FADHIL Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Memiliki ketertarikan di bidang copywriter

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Nyak Ayu Saree Waria Berselempang Aceh Menang Kontes Kecantikan Transgender di Jakarta

7 Agustus 2024   12:52 Diperbarui: 7 Agustus 2024   12:53 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram Nyak Ayu Saree

Berikut merupakan profil dan kontroversi kemenangan Nyak ayu saree di Miss Beauty Star 2024

Kemenangan Nyak Ayu Saree, seorang waria berselempang Aceh, dalam kontes kecantikan transgender Miss Beauty Star 2024 di Jakarta telah menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Peristiwa ini tidak hanya membawa kebanggaan pribadi tetapi juga memicu kontroversi dan perdebatan luas, terutama di kalangan masyarakat Aceh yang terkenal dengan penerapan Syari'at Islam yang ketat.

Miss Beauty Star 2024 adalah ajang kecantikan yang dikhususkan untuk para transgender. Kontes ini diadakan pada tanggal 4 Agustus 2024 di Hotel Orchardz, Jakarta Pusat. Ajang ini bertujuan untuk memberikan platform bagi para transgender untuk menunjukkan bakat, keindahan, dan kepercayaan diri mereka dalam lingkungan yang menerima dan mendukung. Para peserta dari berbagai daerah di Indonesia turut serta dalam kompetisi ini, bersaing dalam berbagai kategori seperti busana, bakat, dan wawancara.

Nyak Ayu Saree berhasil meraih gelar juara dalam kontes ini. Momen kemenangannya diabadikan dalam sebuah video yang kemudian menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, Nyak Ayu terlihat menerima mahkota kemenangan dari panitia penyelenggara, diiringi oleh sorakan dan tepuk tangan penonton, serta ekspresi haru dari Nyak Ayu sendiri. Video ini diunggah di berbagai platform media sosial, termasuk TikTok, yang membuatnya cepat menyebar dan menjadi viral.

Kemenangan ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat Aceh. Banyak netizen yang mengungkapkan ketidaksetujuan dan protes mereka melalui media sosial, khususnya di grup-grup WhatsApp. Mereka merasa bahwa penggunaan nama Aceh oleh Nyak Ayu Saree mencemarkan nama baik provinsi yang dikenal dengan penerapan hukum Syari'at Islam. Beberapa komentar menyebutkan bahwa tindakan tersebut sangat memalukan dan mendesak pemerintah setempat untuk menyelidiki asal-usul Nyak Ayu.

Seorang netizen menulis, "Ayo viralkan, ini bukan orang Aceh. Tapi membawa nama Aceh dengan tujuan menjatuhkan kredibilitas Aceh sebagai provinsi Syari'at Islam. Mari telusuri asalnya. Sangat memalukan orang Aceh secara khusus." Reaksi seperti ini menunjukkan betapa sensitifnya isu identitas gender di masyarakat yang konservatif.

Selain kritikan, ada juga dukungan yang muncul dari berbagai kalangan. Beberapa netizen memuji keberanian Nyak Ayu Saree untuk tampil di ajang tersebut dan meraih kemenangan. Mereka menganggap bahwa prestasi ini menunjukkan kemampuan dan kepercayaan diri seorang transgender untuk bersaing di tingkat nasional. Seorang pendukung menulis, "Wow, keren dari Aceh, selamat ya. Putri Indonesia yang benar nggak pernah menang, tetapi sekarang ada juga yang menang dari Aceh."

Pihak berwenang di Aceh belum memberikan pernyataan resmi mengenai kasus ini. Beberapa laporan menyebutkan bahwa pemerintah setempat berencana untuk menyelidiki lebih lanjut apakah Nyak Ayu Saree benar-benar berasal dari Aceh atau hanya menggunakan nama provinsi tersebut untuk kepentingan kontes. 

Hal ini penting untuk menentukan langkah hukum dan administratif yang akan diambil selanjutnya. Selain itu, ada juga pihak yang mendesak agar penyelenggaraan kontes semacam ini diawasi lebih ketat di masa mendatang untuk mencegah hal serupa terjadi lagi.

Kasus ini mencerminkan betapa sensitifnya isu terkait identitas gender dan budaya lokal di Indonesia. Aceh, sebagai provinsi yang menerapkan Syari'at Islam, memiliki pandangan yang sangat konservatif terhadap isu-isu LGBTQ+. Kemenangan seorang transgender dalam kontes kecantikan membawa dampak signifikan terhadap perdebatan mengenai hak-hak transgender dan penerimaan sosial mereka di masyarakat yang lebih luas. Kasus ini juga menyoroti perlunya dialog yang lebih terbuka dan inklusif untuk memahami dan menerima keberagaman identitas gender.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun