Assalamu'alaikum haloo, selamat datang di blog pertama saya. Perkenalkan nama saya Muhammad Fabian Qinthara usia saya 18 tahun,dan saya lahir di Bandung 24 juli 2004. saya biasa dipanggil Fabian dan tinggal di kota Depok. Saat ini sedang menjalankan pendidikan S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengambil jurusan perbankan syariah.
Saya merupakan anak tunggal dan saya tinggal bersama keluarga saya di Depok. Saya  di TK Taman Indria yang tidak jauh dari rumah. Setelah lulus TK saya melanjutkan pendidikan saya ke SDN Depok Baru 6. Setelah lulus tahun 2016, saya melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hamidiyah dan menjadi seorang santri. Untuk menjadi santri harus siap segala hal. Karena pastinya disana ada peraturan yang akan dipatuhi selama 24 jam.Â
Selain itu juga harus terbiasa jauh dari orang tua ,karena akan tinggal diasrama dalam kurun waktu yang lama. Jika membicarakan sisi positif maka akan ada sisi negatifnya juga,maka dari itu mari kita bicarakan satu persatu hal itu. Sisi negatif menjadi santri pertama,saat kita tinggal di pondok pasti ada banyak aturan yang harus di taati,salah satunya dilarang membawa alat elekronik seperti handphone,tablet dan sebagainya. Sisi positifnya kita akan mendapatkan pengetahuan yang lebih ilmu agama.Â
Mereka akan mampu mengaplikasikan kegiatan didalam pendidikan selanjutnya maupun dalam suatu organisasi. Contohnya seperti mampu memimpin yasin dan tahlil saat acara keluarga,membacakan doa penutup dalam berorganisasi,menjadi imam di suatu masjid,bahkan bisa menjadi penceramah dalam suatu majelis.Setelah lulus dari Madrasah Tsanawiyah saya melanjutkan ke Madrasah Aliyah Al-Hamidiyah alasannya karena masih banyak ilmu agama yang ingin saya dalami dan alasan lain karena sudah merasa menyatu dipesantren Al-Hamidiyah bagaikan akar yang sudah menetap ditanahnya semenjak ditanam.Â
Maka dari situlah memutuskan memindahkan akar tersebut dan lanjut untuk bertumbuh di sini agar dapat menjadi kualitas diri yang makin baik. Di Madrasah Aliyah saya mendapatkan banyak cerita pada 2019 wabah covid-19 yang melanda dunia menyebabkan status setiap negara menjadi pandemi. Adanya covid-19 terlalu banyak mengubah pola hidup dan sistem-sistem pembelajaran. Efek pandemi membiasakan kita dalam pemakaian masker,mencuci tangan,menjaga jarak,dan mengatur pola hidup yang baik.
Tidak hanya pola hidup saja yang diperbarui oleh pemerintah,namun sistem pendidikan juga banyak yang berubah. Hampir semua kegiatan dilaksanakan secara daring atau online,begitupun pembelajaran. Sistem pendidikan baru di bidang madrasah yaitu STEAMMI(Science,Technology,Enginnering,Art,Mathematic,Montessori and Islamic) dan tetap berlandasan ahlus-sunnah wal-jama'ah An nahdliyyah. Menyeimbangkan pembelajaran materi materi dan praktek dalam diri santri. Juga telah bekerja sama dengan Cambrigde Universitty Press.Â
Selain itu pendidikan sudah terakreditasi A. Sistem pendidikan baru dibidang kepesantrenan yaitu santri KITAB(Komunikatif,Inovatif,Terbuka,Argumentatif,dan Berintegritas) program tersebut dipelopori oleh pengasuh pesantren Al Hamidiyah,Prof.KH.Oman Fathurrahman dengan menjadikan santri yang kritis akan pemikiran,komunikatif dalam perkataan,berinovasi akan hal positif,terbuka dalam pemikiran,argumentatif dalam berbicara,serta pribadi integritas yang tinggi.Â
Secara harfiah,kata"kitab" berarti buku,yang secara khusus merujuk pada kitab,kitab keagamaan. Di pesantren Al-Hamidiyah mempunyai budaya tahlil,budaya tahlil merupakan kebiasaan dari warga Nahdlatul Ulama(NU),budaya itu sering dilakukan di pesantren Al-Hamidiyah karena memang almagfurlah KH Ahmad Sjaichu merupakan tokoh NU,jadi wajar jika pesantren Al-Hamidiyah mengamalkan budaya tahlil. Tahlil merupakan tradisi yang berjalan diberbagi tempat ketika ada orang yang wafat, maka laki laki yang ada di sebuah tempat tersebut yang mengurus mayit, dari memandikan,menganggali kubur,menshalati,dan seterusnya.Â
Di Al-Hamidiyah tahlil dilakukan setiap malam Jumat setelah pembelajaran malam atau disebut kajian islam. Tahlil di Al-Hamidiyah sudah menjadi kebiasaan yang wajib untuk mendoakan pendiri pesantren yaitu almagfurlah KH Ahmad Sjaichu. Pada saat kelas 12 saya aktif dalam berorganisasi. Di Pesantren Al-Hamidiyah mempunyai sebuah organisasi yaitu Ikatan Santri Pesantren Al-Hamidiyah atau biasa disebut ISPAH. ISPAH adalah salah satu wadah bagi seorang santri untuk mengekspresikan dirinya dalam berorganisasi. ISPAH sendiri bukan hanya sekedar organisasi biasa, tetapi ISPAH menjadi sarana santri untuk
belajar bagaimana serang pemimpin yang baik,adil,dan bisa mengkoordinasikan para anggotanya. Didalam organisasi ISPAH terdapat Badan Pengurus Harian(BPH) yaitu :
1. Ketua umum