Pernah dengar teori Butterfly Effect? Ketika anda tahu, tentunya judul diatas tidak berlebihan. Dikemukakan oleh Edward Norton Lorenz  yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang matematika dan meteorologi dari MIT. Teori tersebut menjelaskan bahwa satu kali kepakan sayap kupu-kupu di hutan amazon mampu menciptakan badai tornado di kota Texas.
Lalu hubungannya dengan kebangkitan ekonomi Indonesia bagaimana? Begini penjelasannya. Jadi, akhir-akhir ini kaum milineal sedang demam Drama Korea. Beberapa pihak boleh mengelak, tapi lihat saja beberapa hastag yang tranding di Twitter. Hampir setiap hari yang berhubungan  dengan Drama Korea atau acap kali disebut Drakor ini ramai dibicarakan.Â
Tidak semua milineal menyukai drakor, namun ada sebagian milineal yang sedang menggeluti pekerjaan di dunia startup. Sederhananya, ada sebuah irisan dimana milineal yang bekerja di startup dan menyukai drakor. Lalu hubungannya apa?
Begini, jadi akhir-akhir ini terdapat salah satu Drakor dengan judul "Startup" yang lagi hits di kalangan pecinta drama series asal negeri ginseng ini. Rating menunjukan, drakor ini sedang tinggi tingginya diminati kawula muda. Pasalnya, dari diagram venn barusan, tidak hanya kalangan yang beririsan saja yang menikmati drakor ini. Milineal yang bergelut di dunia startup, lalu mereka yang juga menyukai drakor, serta milineal yang hanya menyukai drakor juga menjadi penikmat drama series ini.Â
Dari data BPS 2018 sudah sangat jelas bahwa 33% lebih masyarakat kita adalah milineal. Dari data tersebut, terdapat 50,92 persen masyarakat di perkotaan dan 26,56 persen di pedesaan yang berumur lima tahun ke atas telah mengakses internet. Dimana 45% dari penggunaan internet tersersebut diperuntukan untuk hiburan. Dari data ini membuat sangat wajar bagaimana drama korea bisa memiliki rating yang tinggi peminatnya di Indonesia.
Banyaknya usia produktif tersebut tentunya membuat peluang besar untuk negara kita bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi. Â Pasalnya, usia produktif ini akan sangat membantu perekonomian dalam negeri jika menjadi wirausaha. Mengapa demikian? Karena, syarat agar perekonomian suatu negara bisa baik adalah ketika jumlah wirausahanya 14% dari rata-rata penduduk.
Sementara negara kita saat ini hanya di angka 3%. Bayangkan saja jika milineal di negeri kita ini menjadi wirausaha. Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah yang cukup besar agar bonus demografi yang sedang kita dapat ini dioptimalkan untuk membangkitkan perekonomian negeri kita ini pasca resesi.
Sehingga, dengan adanya Drakor Startup yang sedang naik daun dikalangan milineal ini layaknya sebuah kepakan sayap kupu kupu di hutan amazon. Yang nantinya mampu membuat kaum milineal ini tidak hanya sebagai hiburan semata. Tetapi ianya juga mampu menginspirasi dan membangkitkan geliat kalangan usia produktif ini untuk membuat startup-startup baru dalam negeri. Jika benar demikian, maka dapat berdampak naiknya angka wirausaha dalam negeri. Angka wirausaha tersebut juga dapat menjadikan negeri kita mencampai di syarat minimal majunya perekonomian sebuah negara. Dan inilah "Tornado" yang sedang kita harapkan kedatangannya.
Kalau kalian bagaimana? belum nonton? Jangan sampai ketinggalan, yuk nonton yuk...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H