Mohon tunggu...
Muhammad Eno
Muhammad Eno Mohon Tunggu... Mahasiswa - San'Script

Berbagi Cerita menarik tentang sejarah Indonesia dan Mancanegara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berbeda

15 Februari 2023   02:01 Diperbarui: 15 Februari 2023   02:05 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Engkau..

Setiap orang tidak bisa melawan takdir dan hanya menunggu giliran mereka. Tidak menau apa yang akan terjadi seperti apa yang akan dihadapi. selalu berusaha yang terbaik dalam setiap usaha. Apa salahnya menjadi berbeda dari orang lain. To perbedaan itu nantinya yang akan membuat manusia menjadi insan yang lebih baik kedepannya. Mampu memuliakan, mampu memposisikan diri. 

ini tentang cara bagaimana menghargai seseorang. berusaha terlihat baik dan memberikan yang terbaik, namun itu hanya semata untuk membuka jalan penderitaan. kali ini aku jatuh kelubang yang sama, bukannya tidak belajar dari pengalaman, akan tetapi kesempatan kali ini tampak nyata dan bukan sebuah fatamorgana. entah bagaimana hati ini terasa nyaman. ingi rasanya ku selalu di dekatnya, bercengkerama dengannya, membicarakan hal random tanpa ada rasa takut kehilangan.

sakit.. sakit. harus bagaimana lagi aku melaluinya, luka yang sama terbuka lagi. entah apa yang kupikirkan, mempertaruhkan diri sendiri demi suatu hal yang fana. dalam sepi engkau datang memberiku kekuatan untuk bertahan. hanya kau yang aku inginkan. kau biarkan aku menggigil tanpa kehadiranmu dan ku bertanya - tanya. apakah kau merasakan hal sama, apakah kau pernah merasakan luka yang sama. jika iya, lantas mengapa kau mengambil jalan ini. setidaknya beritahu aku alasan yang pasti. menghilang ditelan gelapnya malam, lalu datang lewat mimpi. serindu itukah diriku kepadamu.

Biarkan aku hidup dengan kisah ku sendiri dan kau hidup dengan kisah mu sendiri. 

Terimakasih :)

01:05

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun