Mohon tunggu...
LPPM STIE BII
LPPM STIE BII Mohon Tunggu... Dosen - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Disini adalah tempat, dimana pemikiran inovatif dan pengembangan ilmu pengetahuan bertemu untuk menciptakan masa depan yang cemerlang. Kami berkomitmen untuk membagikan berita kegiatan, artikel ilmiah, dan tulisan inspiratif yang relevan dengan Bidang Manajemen dan Akuntansi. Sejalan dengan kata-kata Albert Einstein, "Pendidikan bukanlah belajar fakta, tetapi melatih pikiran untuk berpikir", kami percaya bahwa setiap tulisan adalah undangan untuk berpikir lebih dalam dan berkembang. Bergabunglah dengan komunitas kami dan temukan bagaimana pendidikan dapat membuka jalan baru menuju keberhasilan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inovasi dan Transformasi Digital 'Bisnis' dalam Perspektif Azd-Zdariah (Bagian 1)

6 November 2024   00:35 Diperbarui: 6 November 2024   00:35 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh. Ali Mutaufiq, S.E., M.M., CAIA., CODS

PENDAHULUAN

Di era digital yang semakin mendominasi kehidupan kita, inovasi dan transformasi digital bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan bagi bisnis yang ingin bertahan dan berkembang. Dalam sudut pandang Azd-Zdariah, sebuah perspektif yang mengedepankan harmoni antara teknologi, sosial, dan keberlanjutan, transformasi digital memperoleh makna yang lebih mendalam. Perspektif ini mengajak kita untuk tidak hanya fokus pada efisiensi dan keuntungan, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan keberlanjutan dari setiap inovasi. Seperti yang diutarakan oleh Al-Farabi, "Kebahagiaan tidak tercapai oleh yang sekadar pintar berpikir, tetapi yang memikirkan kesejahteraan orang banyak." Dalam konteks transformasi digital, kebahagiaan yang dimaksud Al-Farabi bisa diartikan sebagai kesejahteraan manusia yang tercipta melalui inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat secara luas.

Dalam bingkai Azd-Zdariah, transformasi digital menjadi lebih dari sekadar adaptasi teknologi baru, ia mensyaratkan etika baru, suatu kewajiban untuk mempertimbangkan implikasi sosial dari teknologi yang kita gunakan. Transformasi digital dalam dunia bisnis, sejalan dengan hal ini, berarti memanfaatkan teknologi untuk menciptakan nilai yang tidak hanya meningkatkan produktivitas, namun juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Azd-Zdariah menuntut para pemimpin bisnis untuk melihat melampaui angka-angka dan mengarahkan pandangan mereka pada keseimbangan dan keberlanjutan jangka panjang.

Contoh-contoh nyata dari bisnis yang berhasil mengintegrasikan prinsip Azd-Zdariah dalam inovasi digitalnya bisa kita lihat pada perusahaan teknologi yang mengutamakan kebijakan green technology, yang tidak hanya mempromosikan efisiensi tetapi juga pengurangan jejak karbon. Mereka memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan, menjawab tantangan lingkungan sekaligus memberi kontribusi positif pada komunitas di sekitar mereka. Dalam hal ini, inovasi digital berperan sebagai katalis, memfasilitasi perubahan kearah lebih baik bagi ekosistem secara keseluruhan.

Melalui artikel ini, kita akan menggali lebih dalam konsep dan penerapan Azd-Zdariah, bagaimana ia memengaruhi cara kita memandang dan mengimplementasikan transformasi digital dalam bisnis. Dengan menggunakan data dan contoh nyata, diharapkan konsep ini dapat memberikan inspirasi baru bagi para pemimpin bisnis dan inovator. Azd-Zdariah menekankan bahwa di balik setiap algoritma dan teknologi, terdapat tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa dampaknya positif dan mendukung perkembangan manusia secara holistik. Ini bukan lagi soal mengikuti arus perkembangan teknologi, namun lebih kepada bagaimana kita, secara kolektif, dapat menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan menggunakan alat digital secara bijaksana.

Pengertian Azd-Zdariah

Azd-Zdariah, dalam konteks transformasi digital, menawarkan paradigma baru yang diwarnai oleh keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan. Konsep ini mengingatkan kita pada pemikiran Ibn Khaldun, yang menekankan pentingnya "ashabiyyah" atau solidaritas sosial sebagai landasan peradaban. Dengan demikian, Azd-Zdariah tidak hanya mendorong perusahaan untuk berinovasi secara teknologi tetapi juga untuk berevolusi secara moral dan sosial. Teknologi harus dipahami sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih luhur, bukan sebagai tujuan itu sendiri.

Dalam kerangka Azd-Zdariah, teknologi digital berperan sebagai alat yang memperkuat kesejahteraan sosial. Prinsip ini sejalan dengan tujuan Azd-Zdariah untuk mengurangi ketimpangan sosial dan memperluas peluang ekonomi. Teknologi dapat mempercepat pencapaian tujuan ini, misalnya melalui platform pendidikan yang inklusif dan layanan kesehatan yang mudah diakses, memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan yang setara dalam meraih kemajuan.

Keberlanjutan ekologis merupakan pilar penting lainnya dalam Azd-Zdariah yang selaras dengan pandangan Ibnu Sina mengenai pentingnya harmoni antara manusia dan alam. Teknologi harus didorong untuk menjadi lebih ramah lingkungan dan bertindak sebagai penjaga planet kita. Hal ini mencakup penggunaan sumber energi terbarukan dan praktik bisnis yang dapat mengurangi jejak karbon. Dengan mengintegrasikan teknologi canggih yang mendukung keberlangsungan lingkungan, kita tidak hanya menjaga keberlanjutan bumi tetapi juga mewariskan dunia yang lebih baik kepada generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun