Oleh. LPPM STIE BII
Integrasi sistem akuntansi terotomatisasi menjadi pondasi penting dalam memperkuat efisiensi operasional UMKM di Indonesia, terutama di era digitalisasi saat ini. Sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, UMKM dihadapkan pada tantangan besar dalam hal pengelolaan keuangan dan kepatuhan perpajakan. Penggunaan sistem akuntansi terotomatisasi dapat memberikan solusi efektif untuk menyederhanakan proses finansial yang kompleks dan meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing dan omset UMKM.
Sistem akuntansi terotomatisasi memungkinkan pelaku UMKM untuk mencatat transaksi secara real-time dan memantau kesehatan keuangan bisnis mereka dengan lebih akurat. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi peluang kesalahan manusia, tetapi juga memudahkan pelaku usaha dalam mengambil keputusan bisnis yang berbasis data. Hal ini krusial dalam lingkungan bisnis yang serba cepat dan kompetitif, di mana ketepatan dalam pengambilan keputusan dapat menentukan kelangsungan usaha.
Namun, implementasi teknologi ini sering kali dihadapkan pada tantangan keterbatasan sumber daya dan pengetahuan teknologi di kalangan UMKM. Oleh karena itu, upaya pendidikan dan pelatihan menjadi penting agar pelaku UMKM dapat memanfaatkan perangkat akuntansi terotomatisasi secara maksimal. Di sinilah peran institusi pendidikan seperti STIE Bisnis Internasional Indonesia (BII) Bekasi yang dapat memberikan kontribusi berarti dengan menyelenggarakan kuliah umum bertema "Digitalisasi dalam Bisnis."
Pada 26 Oktober 2024, STIE BII Bekasi mengadakan kuliah umum yang diorganisir oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Manajemen (Himama) dan Himpunan Mahasiswa Prodi Akuntansi (Himasi), yang menghadirkan pembicara dari berbagai bidang untuk membahas strategi peningkatan daya saing UMKM melalui digitalisasi. Acara ini menjadi platform bertukar informasi dan pengetahuan antara mahasiswa, akademisi, dan praktisi bisnis untuk membuka wawasan baru mengenai implementasi teknologi digital dalam bisnis.
Salah satu pembicara, Dr. H. Dani Ramdan, M.T., yang menjabat sebagai Pj. Bupati Bekasi dari 2022 hingga 2024, membahas strategi peningkatan daya saing UMKM melalui digitalisasi serta peran kepala daerah dalam mendukung industri 4.0. Beliau menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam hal fasilitas dan kebijakan yang mendukung pertumbuhan UMKM berbasis teknologi, termasuk dalam hal penyediaan akses internet dan pelatihan terkait digitalisasi.
Sementara itu, Irman Syarif Hidayat, S.M., dari Asosiasi Digital Marketing Indonesia, mengulas pentingnya digital marketing sebagai bagian integral dari strategi bisnis UMKM. Penggunaan media digital sebagai alat pemasaran sangat penting untuk meningkatkan jangkauan pasar dan omset. Dengan pemahaman yang baik tentang digital marketing, UMKM dapat memanfaatkan berbagai platform online untuk menjangkau lebih banyak konsumen tanpa terbatas oleh geografis.
Garnis Mulya, S.E., M.Ak., dosen STIE BII, membahas tentang perpajakan digital dan bagaimana sistem akuntansi terotomatisasi dapat membantu UMKM dalam mengelola kewajiban pajak mereka. Dengan sistem ini, pencatatan pajak menjadi lebih mudah dan risiko ketidakpatuhan pajak dapat diminimalkan. Ini sangat penting di Indonesia di mana regulasi perpajakan terus berkembang dan menuntut ketelitian tinggi dalam pengelolaannya.