Mohon tunggu...
Faiz
Faiz Mohon Tunggu... Ruang kost

Sebuah coretan yang menghasilkan pengalaman yang tidak bisa di ulang yang akan kita kenang sampai pengalaman itu membuat kita kagum atas pencapaian yang kita raih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Unsur-unsur dalam Filsafat Pendidikan

12 Oktober 2024   19:37 Diperbarui: 12 Oktober 2024   19:37 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  1. Esensi Pendidik dalam Perspektif Falsafah Pendidikan Islam

Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab untuk membantu siswa tumbuh secara fisik dan rohani, mengajarkan mereka untuk mandiri dalam belajar, memenuhi tahap kedewasaan, melakukan tugas sesuai ajaran Islam, menjadi anggota masyarakat sosial, dan sebagai individu yang mandiri dalam menyelesaikan masalah.

Pendidik memainkan peran penting dalam memastikan bahwa kegiatan pembelajaran terus berlangsung untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. banyak karakteristik pendidik yang dibahas oleh para ulama Islam, antara lain:

  1. Guru Menurut Ibnu Sina

Ibnu Sina menyatakan bahwa seorang guru yang baik adalah yang memiliki kecerdasan intelektual, keagamaan, pengetahuan tentang mendidik akhlak, keahlian dalam mendidik anak, dan tetap bersih dan suci. Guru juga harus berbudi pekerti yang baik, cerdas, teliti, sabar, jujur, dan ramah. Mereka juga harus memiliki hati yang lembut, menjaga penampilan, dan menyukai berinteraksi dengan siswa mereka. Selain itu, guru harus memprioritaskan kepentingan masyarakat, menghindari meniru raja atau orang-orang yang bermoral rendah, memahami norma-norma etika yang berlaku di ruang rapat, dan berperilaku sopan, santun, dan beradab dalam interaksi dan percakapan dengan orang lain.

  1. Guru Menurut Al-Mawardi

Al-mawardi berpendapat bahwa semua guru harus bersikap tawadu (rendah hati) dan menghindari ujub. Menurutnya, tawadu membuat guru diterima secara simpatik oleh siswa, sedangkan guru ujubu menyebabkan mereka tidak disukai siswa. Menurut Al Mawardi, guru harus jujur.

Menurut Al Mawardi, guru harus mempunyai akhlak yang mengutamakan keridhaan dan pahala Allah SWT sebagai  tujuan utama  mengajar dan menunaikan tugas pendidikan, tanpa mengharapkan imbalan materi. Al-mawardi tidak setuju dengan motivasi ekonomi kelas tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa al-Mawardi bermaksud mengajar agar memperoleh ridha dan pahala dari Allah. Oleh karena itu, pekerjaan pendidikan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Menurut Al Mawardi, guru mempunyai peran yang strategis. Ia percaya bahwa guru harus menjadi teladan bagi siswanya dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, tindakan guru harus sesuai dengan kaidah dan prinsip yang terkandung dalam ajaran Wahyu.

  1. Guru Menurut Al-Ghazali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun