Mohon tunggu...
Muhammad Dzikri Yudasmara
Muhammad Dzikri Yudasmara Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Pecinta Akal Sehat yang Tak Mengingkari Hati Nurani

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggabungkan Kekuatan Buku dan Pengalaman: Kunci Sukses dalam Proses Pembelajaran

23 Juni 2023   17:00 Diperbarui: 23 Juni 2023   17:33 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Tima Miroshnichenko: pexels.com

Belajar merupakan suatu proses yang penting dalam kehidupan kita. Saat kita ingin memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru, ada dua pendekatan utama yang dapat kita gunakan: belajar dari buku dan belajar dari pengalaman. Keduanya memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, namun dengan menggabungkannya, kita dapat mencapai kesuksesan dalam proses pembelajaran.

Belajar dari buku memberikan akses ke pengetahuan yang sudah ada dalam bentuk tulisan. Dalam buku, kita dapat menemukan hasil pengalaman orang-orang lain yang telah melakukan penelitian dan eksplorasi terhadap topik tertentu. Ini memungkinkan kita untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang konsep-konsep umum dan prinsip-prinsip yang berlaku. 

Dengan belajar dari buku, kita dapat menghemat waktu karena mengambil manfaat dari pengalaman orang lain tanpa harus mengalaminya sendiri. Namun, kelemahan dari pendekatan ini adalah adanya potensi untuk lupa atau sulit menerapkan pengetahuan tersebut secara praktis.

Di sisi lain, belajar dari pengalaman langsung memberikan nuansa yang lebih pribadi dan memungkinkan kita untuk belajar secara langsung melalui interaksi dengan lingkungan dan situasi tertentu. Melalui pengalaman langsung, kita dapat mengembangkan keterampilan praktis, melihat dampak nyata dari tindakan kita, dan memahami konteks secara lebih mendalam. 

Pengalaman ini cenderung lebih mudah diingat karena melibatkan pengalaman langsung kita sendiri. Namun, tantangan dalam belajar dari pengalaman adalah keterbatasan waktu dan kesempatan untuk mengalami segala hal yang ingin dipelajari.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggabungkan kedua pendekatan ini dalam proses pembelajaran. Ketika kita belajar dari buku, kita dapat mengambil manfaat dari pengetahuan dan pengalaman orang lain yang sudah terdokumentasi dengan baik. Namun, kita harus berhati-hati agar tidak hanya mengandalkan pemahaman teoritis semata. 

Kita perlu melengkapi pengetahuan tersebut dengan pengalaman praktis yang kita dapatkan melalui eksperimen, praktikum, atau situasi nyata. Dengan melakukan hal ini, kita dapat menguji dan menerapkan pengetahuan yang kita peroleh, sehingga meningkatkan pemahaman kita secara menyeluruh.

Contoh yang baik dari kombinasi kedua pendekatan ini dapat ditemukan dalam praktikum atau eksperimen di sekolah atau perguruan tinggi. Melalui praktikum, siswa diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan konsep-konsep yang diajarkan dalam buku. 

Mereka dapat melakukan eksplorasi, mengamati hasil secara langsung, dan belajar dari kesalahan yang mereka buat. Praktikum tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka, tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis dan memperkuat ingatan mereka.

Sayangnya, seringkali praktikum dianggap remeh atau diabaikan oleh sebagian siswa. Mereka mungkin merasa bahwa menyalin laporan teman sudah cukup, tanpa menyadari bahwa pengalaman langsung adalah kunci untuk memahami secara mendalam dan mengingat pengetahuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun