Mohon tunggu...
Muhammad Dzikri Yudasmara
Muhammad Dzikri Yudasmara Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Pecinta Akal Sehat yang Tak Mengingkari Hati Nurani

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Relevansi Agama dalam Kehidupan Modern sebagai Panduan Moral, Spritualitas dan Perubahan Sosial

23 Juni 2023   09:16 Diperbarui: 23 Juni 2023   09:23 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh MART  PRODUCTION: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-gereja-kekristenan-iman-7219389/ 

Dalam era kehidupan modern yang kompleks ini, masih banyak tantangan kemanusiaan yang perlu diatasi, seperti kemiskinan, kebodohan, dan penindasan. Ditambah dengan gaya hidup manusia modern yang berifat materialis, hedonis dan konsumeris. 

Dalam konteks ini, agama memiliki peran yang sangat penting. Sebab, agama bukan hanya berisi ritual atau kehidupan setelah mati, tetapi juga menjadi sebuah ideologi dan panduan untuk bagaimana manusia dapat bertahan dan berkembang dalam kehidupan mereka di tengah gelombang diskriminasi, eksploitasi, dan penindasan yang ada. Artikel ini akan mengeksplorasi relevansi agama dalam kehidupan modern, dengan menyoroti aspek moral, etika, kesejahteraan spiritual, dan peran agama sebagai panduan dalam membangun masyarakat yang lebih baik serta tantangan apa saja yang dihadapi.

Agama sebagai Panduan Moral dan Etika

Salah satu aspek terpenting yang membuat agama tetap relevan adalah memberikan panduan moral dan etika. Di tengah arus modernitas yang melahirkan konflik nilai dan moralitas yang kabur, agama tetap menjadi sumber panduan moral dan etika yang relevan. Prinsip-prinsip agama memberikan kerangka kerja untuk membedakan antara baik dan buruk, menghormati hak asasi manusia, dan mendorong kepedulian sosial serta lingkungan. Agama juga memberikan tujuan hidup yang jelas dan memotivasi individu untuk bertindak secara etis.

Kebutuhan Spiritual di Era Materialistik

Di tengah kehidupan modern yang cenderung materialistik dan terfokus pada pencapaian duniawi, banyak orang merasakan "kekosongan" dalam dirinya, merasa belum terpuaskan dari apa yang sudah ia dapatkan sehingga mereka membutuhkan dimensi spiritual dalam hidup mereka. Agama menyediakan kerangka rohani dan memungkinkan manusia untuk mengeksplorasi makna dan tujuan hidup di luar aspek materi. Dalam kehidupan yang serba sibuk dan penuh tekanan, agama memberikan tempat bagi refleksi pribadi, meditasi, doa, dan ritual keagamaan lainnya. Kebutuhan akan makna dan kepuasan spiritual tetap relevan dalam masyarakat modern yang sering terjebak dalam kehidupan materi dan pencapaian materiil semata.

Agama sebagai Perubahan Sosial

Selain menjadi sumber panduan moral dan spiritualitas, agama juga dapat berperan sebagai pemersatu masyarakat dan motor perubahan sosial. Karena agama mengajarkan nilai-nilai inklusivitas, keadilan, dan empati.  Namun realitanya, praktik keagamaan sering kali terbatas pada aspek ritual semata dan melupakan aspek sosial yang seharusnya menjadi bagian integral dari agama. 

Terdapat oknum pemimpin agama yang terjebak dalam rutinitas keagamaan yang formal, namun kurang peduli terhadap penindasan, eksploitasi, dan ketidakadilan sosial yang ada di sekitar mereka. Agama yang sejati seharusnya mendorong para pengikutnya untuk mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan, melawan diskriminasi, dan berjuang untuk keadilan sosial. Ketika agama dijalankan dengan semangat perjuangan yang benar, ia dapat mendorong kesadaran seluruh elemen masyarakat  untuk memperjuangkan keadilan, perdamaian, dan kesejahteraan bersama.

Agama tidak boleh hanya menjadi alat untuk komersialisasi, memelihara kekuasaan atau menjanjikan kenikmatan surga di masa depan, tetapi juga harus menjadi pendorong perubahan sosial yang nyata. Umat beragama perlu menyadari bahwa agama sejati adalah tentang berbuat baik kepada sesama manusia, memperjuangkan keadilan, dan menghilangkan penderitaan di dunia ini. Pemuka agama dan tokoh agama lainnya harus memperkuat pesan sosial dalam dakwah mereka dan mengajak umatnya untuk bertindak aktif dalam membawa perubahan positif di masyarakat.

Penutup

Agama masih memiliki relevansi dalam kehidupan modern. Sebagai sumber panduan moral, kebutuhan spiritual, dan alat untuk melawan ketidakadilan sosial, agama dapat memainkan peran penting dalam menciptakan kehidupan yang lebih bermakna dan harmonis. Namun, tantangan dalam praktik keagamaan dan pengaruh negatif dari aspek materialistik mendorong kita untuk memperbaiki pemahaman dan menghidupkan agama sesuai dengan nilai-nilai aslinya. Dengan menjaga keseimbangan antara aspek spiritual dan sosial dari agama, kita dapat mengatasi tantangan kemanusiaan dan membawa perubahan positif dalam masyarakat modern.

Sumber Rujukan

Dewi, E. (2012). Pemikiran Filosofi Ali Syari'ati. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 14(2), 232-2442.

Nugroho, A. (2014). Potret Islam Revolusioner dalam Pemikiran Ali Syari’ati. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 14(1).

Riyanto, P. I. (2021). Agama dan Perubahan Sosial Perspektif Ali Syariati. JAWI, 4(2), 83-104.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun