wisuda adalah acara yang biasanya diadakan untuk merayakan kelulusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga perguruan tinggi. Namun, ada perdebatan tentang apakah wisuda di tingkat pendidikan dasar dan menengah, seperti TK, SD, SMP, dan SMA perlu diadakan? Â Artikel ini akan mengeksplorasi alasan mengapa seremoni wisuda tidak perlu diadakan untuk anak-anak di tingkat pendidikan sebelumnya, seperti TK, SD, SMP, dan SMA serta memberikan alternatif yang lebih tepat.
SeremoniMemakani Makna Wisuda:
Wisuda memiliki makna simbolis yang kuat sebagai pengakuan atas prestasi akademik dan peralihan ke tahap berikutnya dalam pendidikan. Dengan membatasi seremoni wisuda hanya untuk mahasiswa di jenjang pendidikan tinggi, seperti perguruan tinggi, makna dan nilai simbolis acara tersebut akan lebih terjaga, sebab mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan mereka dan siap melangkah ke dunia profesional. Wisuda tingkat perguruan tinggi adalah momen penting untuk merayakan pencapaian akademik dan memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang telah melewati tantangan pendidikan tingkat lanjut. Mengadakan prosesi wisuda pada tingkat pendidikan dasar dan menengah dapat mengurangi makna khusus dan membuatnya menjadi lebih umum.
Mengurangi Beban Biaya:
Siswa di tingkat pendidikan awal, seperti TK, SD, dan SMP masih memiliki perjalanan pendidikan yang panjang di depan mereka. Mengadakan seremoni wisuda untuk setiap tingkatan pendidikan ini dapat menimbulkan beban biaya yang signifikan bagi keluarga. Biaya gaun wisuda, topi, jas, atau seragam, tiket masuk, hadiah, dan makanan merupakan beberapa contoh pengeluaran yang harus ditanggung oleh orangtua. Dengan mengurangi jumlah seremoni wisuda, keluarga dapat mengalokasikan sumber daya finansial mereka dengan lebih efisien dan fokus pada pengeluaran yang lebih penting dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka.
Dalam banyak kasus, keluarga di tingkat pendidikan dasar dan menengah mungkin menghadapi keterbatasan finansial. Dengan menghilangkan wisuda di tingkat ini, orangtua dan wali murid tidak perlu menanggung beban biaya tambahan yang mungkin sulit bagi mereka. Memastikan kelancaran pendidikan mereka dan memberikan mereka akses ke kesempatan pendidikan yang lebih tinggi harus menjadi prioritas utama. Dengan mengurangi biaya yang terkait dengan seremoni wisuda di tingkat pendidikan awal, orangtua dapat lebih siap secara finansial untuk menghadapi biaya pendidikan yang lebih signifikan di jenjang pendidikan selanjutnya. Hal ini membantu menjaga kesinambungan pendidikan dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi siswa untuk meraih keberhasilan di masa depan.
Fokus pada Pencapaian yang Relevan:
Wisuda di jenjang pendidikan tinggi memiliki makna yang lebih signifikan karena merupakan tahap penting dalam kehidupan akademik mahasiswa. Mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi akan melangkah ke dunia profesional atau lanjut ke pendidikan tingkat lanjut. Dalam hal ini, seremoni wisuda memberikan pengakuan yang pantas atas upaya dan pencapaian mereka. Di sisi lain, di tingkat pendidikan dasar dan menengah, fokus dapat ditempatkan pada pencapaian akademik sepanjang tahun pelajaran melalui metode yang lebih sederhana, seperti penghargaan di kelas atau upacara kecil.
Mengurangi Gangguan pada Proses Pendidikan:
Seremoni wisuda memerlukan persiapan dan persiapan yang signifikan, termasuk latihan, pemilihan gaun, dan pengorganisasian acara. Di tingkat pendidikan dasar dan menengah, waktu yang dihabiskan untuk persiapan dan pelaksanaan seremoni wisuda dapat mengganggu proses pembelajaran dan mengurangi waktu yang dapat dialokasikan untuk pendidikan yang lebih bermanfaat.
Sumber daya dan perhatian seharusnya lebih difokuskan pada pengembangan kurikulum, metode pengajaran, dan memastikan bahwa siswa mencapai tingkat prestasi yang memadai. Menghilangkan seremoni wisuda di tingkat dasar atau menengah dapat membantu mengalihkan perhatian ke aspek pendidikan yang lebih esensial.
Alternatif yang Lebih Relevan:
Meskipun seremoni wisuda menjadi tradisi yang dihormati, ada alternatif yang dapat dilakukan di tingkat pendidikan awal dan menengah tanpa harus mengadakan seremoni wisuda yang mahal. Misalnya, sekolah dapat menyelenggarakan acara akhir tahun yang lebih sederhana, seperti pentas seni atau pesta kecil di kelas, kegiatan refleksi yang melibatkan siswa, guru, dan orangtua untuk menyoroti pencapaian akademik dan pengembangan pribadi siswa. Alterbatif-alternatif tersebut dapat menciptakan suasana yang positif tanpa perlu mengadakan wisuda yang rumit.
Kesimpulan
Dalam mempertimbangkan wisuda di tingkat pendidikan dasar dan menengah, penting untuk mengevaluasi makna, beban biaya, relevansi, dan dampaknya terhadap proses pendidikan. Dengan membatasi seremoni wisuda hanya untuk mahasiswa di jenjang pendidikan tinggi, makna dan nilai simbolis acara tersebut dapat lebih terjaga, sambil menghindari beban biaya tambahan bagi keluarga. Dengan demikian, fokus dapat diberikan pada pencapaian akademik yang lebih signifikan dan orangtua dapat mengalokasikan sumber daya finansial mereka dengan lebih efisien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H