Mohon tunggu...
Muhammad Dzikri Yudasmara
Muhammad Dzikri Yudasmara Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Pecinta Akal Sehat yang Tak Mengingkari Hati Nurani

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keteladanan: Parameter Mencari Pemimpin dan Wakil Rakyat yang Berintegritas di Indonesia

7 Juni 2023   18:31 Diperbarui: 7 Juni 2023   18:50 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://shorturl.at/iwIT1

Indonesia sebagai Negara demokrasi, memegang prinsip pemerintahan yang dijalankan oleh pemimpin yang dipilih oleh rakyat dan memiliki wakil yang mewakili aspirasinya di parlemen, membutuhkan pemimpin dan wakil rakyat yang berkualitas dan bermoral tinggi. Selain memiliki kompetensi dan kebijakan yang baik dalam menentukan kebijakan, sebuah kepemimpinan yang efektif juga membutuhkan keteladanan sebagai salah satu aspek kunci. Keteladanan menjadi faktor krusial dalam membangun kepercayaan dan mempengaruhi arah perubahan yang diinginkan demi Indonesia yang lebih baik. Oleh sebab itu,  akan dipaparkan mengapa keteladanan sangat penting bagi calon pemimpin negara dan wakil rakyat di Indonesia.

Membangun Kredibilitas dan Kepercayaan Publik:

Keteladanan adalah atribut yang dapat memperkuat kredibilitas dan kepercayaan rakyat terhadap calon pemimpin negara dan wakil rakyat. Dengan menunjukkan perilaku yang jujur, adil, dan bertanggung jawab, calon pemimpin dapat membangun reputasi yang kuat di mata rakyat. Keteladanan mencakup integritas, kejujuran, dan komitmen terhadap kepentingan publik, yang sangat penting untuk memperoleh kepercayaan rakyat dan membangun hubungan yang baik antara pemimpin dan rakyat.

Immanuel Kant, seorang filsuf Jerman berpendapat bahwa moralitas dan integritas ditentukan oleh akal budi; akal budi memungkinkan seseorang untuk mengontrol kehendak bebasnya dan kemudian menyesuaikannya dengan hukum universal yang berlaku dalam berbagai konteks masyarakat yang memiliki pemimpin dan kekuasaan. Menurut Kant, salah satu tindakan pemimpin yang dapat dianggap bermoral adalah menggunakan kekuasaan mereka demi kemaslahatan rakyatnya dan pemimpin yang tidak bermoral adalah mereka yang menyalahgunakan jabatannya sampai-sampai menghabiskan uang negara untuk hal-hal yang tidak penting dalam rangka memperkaya diri sendiri dan kelompoknya.

Seorang calon pemimpin dan wakil rakyat juga perlu memiliki sifat rendah hati, bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat dan tidak menghindarinya. Sifat rendah hati dapat menjadi acuan untuk sadar diri dalam menunjukkan rasa hormat terhadap usaha yang telah dikerjakan orang lain, seperti ; mengakui pencapaian individu, tim, atau lainnya.

Poin penting dari itu semua, nantinya rakyat akan menilah dan lebih cenderung mendukung calon pemimpin yang memiliki integritas, moralitas, dan etika yang baik. Dengan menjadi contoh yang baik, pemimpin dapat menginspirasi masyarakat untuk mengikuti nilai-nilai yang positif dan menjunjung tinggi integritas dalam kehidupan sehari-hari.

Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas:

https://shorturl.at/gjkyR
https://shorturl.at/gjkyR

Seorang pemimpin yang menjadi teladan akan mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Transparansi adalah kemudahan dalam mengetahui atas apa yang telah dilakukan sehingga siapapun dapat memantau dan mengevaluasi. Sedangkan Akuntabilitas  adalah pertanggungjawaban kepada publik atas semua tindakan yang dilakukan.

Dalam menghadapi isu korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang makin marak terjadi saat ini, keteladanan memainkan peran penting dalam membentuk budaya kerja yang adil dan bertanggung jawab. Siapapun yang menjadi pemimpin dan yang akan menjadi pemimpin dan wakil rakyat harus menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga integritas dan memastikan bahwa kebijakan dan keputusan yang mereka buat berpihak pada kepentingan rakyat.

Memperkuat Partisipasi Publik dan Demokrasi:

https://shorturl.at/enwT8
https://shorturl.at/enwT8

Keteladanan juga berperan dalam memperkuat partisipasi publik dan demokrasi. Calon pemimpin negara dan wakil rakyat yang memperhatikan aspirasi dan kepentingan rakyat akan memberikan contoh yang kuat bagi masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun