Beberapa minggu terakhir belakangan ini, sedang dihebohkan oleh sebuah film yang sangat menyentuh hati dan membuat tangis para penonton nya. Film itu berjudul "Miracle in cell no 7" yang pertama kali diproduksi oleh Negara korea bagian selatan, kali ini "miracle in cell no 7" itu dikemas dalam versi Indonesia karya sutradara terkenal yaitu Hanung Bramantyo. Tak jauh berbeda dengan versi korea, film ini diangkat dari kisah nyata seorang pria. Diceritakan bahwa ada seorang ayah yang difabel atau penyandang disabilitas dan mempunyai cacat mental yang belum begitu berat, ditangkap paksa atas kejahatan yang tidak ia perbuat. Seorang ayah bernama Dodo Rozak yang difabel ini diperankan oleh artis ternama yaitu Vino G Bastian, ia sangat mendalami peran yang sedang dia jalani sampai-sampai membuat menyentuh hati para penonton nya.Â
Film bermula ada seorang ayah yang mempunyai anak perempuan yang cantik dan baik bernama kartika yang diperankan oleh Graciella Abigail dan Mawar De Jongh.
Dodo Rozak ini memiliki kecerdasan yang kurang dan berperilaku seperti anak-anak, tetapi dia sangat menyayangi putrinya. Mereka berdua selalu berbahagia dalam menjalani kehidupan nya. Namun, kebahagian keluarga terebut tidak berlangsung lama dikarenakan adanya musibah yang menimpa Dodo Rozak. Dodo Rozak dituduh oleh seorang pejabat karena sudah melakukan hal tidak pantas dan membunuh seorang gadis kecil yang bernama Melati (seorang anak dari pejabat). Hingga akhirnya Dodok Rozak dimasukkan ke dalam penjara dan berpisah dengan anaknya yang selama ini sudah bersama-sama setiap hari. Dodo Rozak menerima keadaan yang sudah menimpa nya dan membangun persahabatan dengan rekan satu sel nya. Siapa aja sih rekan satu sel bapak Dodo rozak? Mereka adalah japra diperankan oleh indro warkop, jaki diperankan oleh tora sudiro, yunus diperankan oleh rigen akelna, atmo diperankan oleh indra jegel dan asrul diperankan oleh bryan domani.
Para teman-teman nya ini berusaha untuk membantu dodo Rozak agar bertemu dengan putri nya yang sudah lama berpisah. Setelah dilakukan berbagai macam strategi, pada akhirnya sangat putri dari Dodo Rozak ini berhasil dibawa ke dalam sel oleh teman-teman nya. Strategi yang dipakai pada saat itu ialah memasukkan putri nya ke dalam kardus yang akan digunakan untuk makanan para tahanan.Â
Pada saat Dodo Rozak melihat putri nya lagi setelah sekian lama tidak berjumpa, begitu merasa bahagia nya Dodo Rozak sampai dia teriak-teriak dan terdengar oleh penjaga sel. Sampai-sampai temen satu sel nya ingin melaporkan ke penjaga sel agar anak dari Dodo Rozak itu dikeluarkan dan teman satu sel nya tidak terkena hukuman juga. Akan tetapi, anak Dodo Rozak memohon kepada teman sel ayah nya agar tidak melaporkan nya kepada penjaga sel. Teman satu sel nya pun tersentuh hati nya ketika melihat anak gadis yang tidak bersalah dan hanya ingin bertemu dengan orangtua nya. Setelah, beberapa hari anak tersebut didalam sel bersama ayahnya. Akhirnya, mereka pun ketahuan telah memasukkan seorang gadis kecil kedalam sel tersebut. Disitu ayah Dodo Rozak pun memohon agar tidak memisahkan mereka berdua lagi, karna sangat saling menyayangi dan tidak ingin berpisah. Tetapi, permohonan nya pun tidak dikabulkan dan Dodo Rozak diberi hukuman oleh penjaga sel dengan dimasukkan ke oenjara atau sel yang lebih kecil dan hanya bisa diisi oleh satu orang.
Sekian yang bisa saya ceritakan dari pengalaman teman, karna teman saya belum menonton nya sampai habis. Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H