Berbicara tentang keindahan alam Indonesia memang tidak ada habisnya, sangat banyak tempat - tempat menarik yang dapat kita kunjungi di Indonesia, salah satunya Gunung. Memanfaatkan libur lebaran kemarin saya berkesempatan untuk dapat melihat salah satu keindahan alam Indonesia yang terletak di Pulau Jawa, yaitu Ranu Kumbolo yang berada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Kabupaten Lumajang.
Semuanya berawal sekitar bulan April lalu ketika teman sekantor saya yang bernama Dewi mengajak saya untuk ikut mendaki Gunung Semeru walaupun hanya sampai di Ranu Kumbolo. Maka dari jauh jauh hari semuanya sudah saya persiapkan mulai dari tiket kereta, penginapan di Malang, dan segala perlengkapan untuk mendaki, kebetulan mendaki gunung menjadi hobi baru saya hehehehe.
Okeh skip....
Tanggal 1 Agustus 2014
Akhirnya waktu yang ditunggu tunggu tiba juga, saya berkumpul di Stasiun Gubeng dengan teman saya Dewi dan juga pacar saya Indah untuk melanjutkan perjalanan ke Malang, perjalanan ke Malang menggunakan Kereta Api Bima yang menempuh perjalanan kurang lebih selama 2,5 jam dari Surabaya.
Sekitar pukul 8.30 pagi kita bertiga sampai di Stasiun Malang, kita pun langsung bergegas menuju penginapan, setelah sampai penginapan kita bertiga beristirahat sejenak sebelum jalan – jalan ke Museum Angkut di Kota Batu
[caption id="attachment_319346" align="aligncenter" width="300" caption="Museum Angkut"][/caption]
Tanggal 2 Agustus 2014
Sehari setelah puas jalan – jalan di Museum Angkut, keesokan harinya sekita jam 9 pagi, kita bertiga dijemput oleh Mas Dodi (teman dari Dewi) di penginapan, kita pun segera bergegas untuk menjemput anggota rombongan yang lainnya, total rombongan saya berjumlah 7 orang termasuk saya. Setelah terkumpul semua, saya dan rombongan langsung menuju Pasar Tumpang untuk mencari perlengkapan yang masih kurang.
Setelah perlengkapan yang kurang sudah terpenuhi, rombongan pun melanjutkan perjalanan menuju Gubuk Klakah untuk melakukan Registrasi dengan menyiapkan Fotocopy KTP, Surat Keterangan Sehat, dan Materai 6000. Namun di rombongan saya harus menunggu antrian Jeep/Truk untuk sampai ke Desa Ranupani.
Akhirnya sekitar pukul 15.00 rombongan saya mendapat truk yang mengantarkan kami ke Desa Ranupani, di truk rombongan saya bertemu dengan rombongan lainnya yang ingin ke Gunung Semeru juga. Perjalanan dari Gubuk Klakah menuju Desa Ranupani memakan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan. Di sepanjang perjalanan kami disuguhkan pemandangan yang sangat indah, dan truk kami berhenti sejenak di tempat yang bernama Bantengan yang menampilkan pemandangan Gunung Batok yang sangat indah, seperti anak muda lainnya kita semua berselfie ria untuk mengabadikan pemandangan yang tidak dapat kita temui di Jakarta, dengan background Gunung Batok
[caption id="attachment_319348" align="aligncenter" width="300" caption="Gunung Batok"]
Setelah puas berselfie ria, kita semua melanjutkan perjalanan menuju Ranupani yang merupakan desa terakhir sebelum mendaki ke Gunung Semeru.
[caption id="attachment_319350" align="aligncenter" width="300" caption="Ranupani"]
[caption id="attachment_319832" align="aligncenter" width="300" caption="Pos Ranupani"]
Akhirnya pukul 16.40 kita semua sampai di Ranupani, disini kita melapor ke pos untuk menyerahkan dokumen dokumen yang didapat dari pos registrasi di Gubuk Klakah. Jam menunjukan pukul 17.00 rombongan saya pun akhirnya sedikit nekat melakukan pendakian di sore hari menuju Ranu Kumbolo yang memang dari awal menjadi tujuan utama kami.
Selama pendakian kita bertujuh banyak berhenti untuk beristirahat sejenak, walaupun kami mendaki pada sore hari dimana cuaca tidak terlalu terik namun rasa lelah memang terasa karena 5 diantaranya termasuk saya adalah pendaki pemula. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 5 jam, di sepanjang perjalanan ternyata hanya rombongan kami yang mendaki di malam hari, dan pendakian pun ditemani oleh kabut yang cukup tebal sehingga membuat jarak pandang menjadi terbatas dan membuat kami berhati – hati karena di sisi kiri adalah jurang yang cukup dalam.
Skiippp
Akhirnya sekitar jam 22.00 kami pun sampai di Ranu Kumbolo dan segera mendirikan tenda untuk menghangatkan diri dari suhu dingin yang cukup menusuk ke tulang, suhu di Ranu Kumbolo waktu itu kurang lebih sekitar 8° Celcius.
Pagi pun tiba namun ada sedikit kekecewaan karena Ranu Kumbolo tertutup kabut sangat tebal. Sekitar jam 8 pagi kabut mulai hilang secara perlahan sehingga membuat Ranu Kumbolo terlihat sangat eksotis.
Dalam hati saya berujar “sumpah keren banget pemandangannya, okeh next time gua harus kesini lagi dan sampai puncak mahameru!!”
Saatnya berselfie ria menikmati eksotisnya Ranu Kumbolo di pagi hari yuhuuuuu
[caption id="attachment_319833" align="aligncenter" width="300" caption="Ranu Kumbolo"]
Ada satu lagi yang bikin saya penasaran yaitu Tanjakan Cinta dan Oro Oro Ombo (Padang Lavender). Dengan semangat 45 saya, Dewi dan 3 orang lainnya yaitu Remi, Tesa, dan Fuad menuju ke Tanjakan Cinta, namun Fuad tidak ikut menanjak, sebelum menanjak kita berlima tidak lupa mengabadikan beberapa foto.