Â
Enam tahun yang lalu, di sudut kota Yogyakarta yang ramai, sebuah usaha kecil yang menggemaskan dan penuh inovasi lahir. Nama yang melekat pada usaha ini adalah "Alpukat Kocok Pulen Gembong," sebuah bisnis kuliner yang menawarkan kelezatan segar dari alpukat dalam bentuk es kocok yang menggoda. Didirikan oleh seorang pengusaha gigih bernama Pak Eko, Alpukat Kocok Pulen Gembong telah berhasil menarik hati banyak pecinta kuliner dengan dua cabangnya yang terletak di Alun-Alun Kidul dan Jalan Parangtritis.
Awal Mula Perjalanan: Dari Alpukat Frozen ke Alpukat Kocok
Pak Eko memulai perjalanan bisnisnya dengan ide sederhana namun brilian. Ketika diwawancarai oleh penulis, Pak Eko menceritakan bagaimana ide awalnya muncul. "Awalnya sih jualan alpukat frozen aja, Mas. Cuma sempat kepikiran kenapa gak sekalian buat yang versi es-nya," katanya sambil tersenyum. Ide ini kemudian berkembang menjadi konsep alpukat kocok yang kini menjadi favorit banyak orang.
Dalam prosesnya, Pak Eko membeli buah alpukat utuh yang kemudian diolah menjadi alpukat frozen. Setiap malam, ia memastikan stok 50 pack alpukat frozen tersedia untuk dijual. Penulis sempat bertanya, "Apakah 50 pack setiap malamnya habis, Pak?" Pak Eko menjawab dengan jujur, "Kalau weekend habis, Mas. Cuma kalau weekdays biasa sekitar 30 pack."
Ketika stok alpukat tidak habis terjual, Pak Eko membawa pulang sisa alpukat tersebut dan menyimpannya kembali di freezer agar bisa dijual lagi keesokan harinya. Keuletan dan manajemen stok yang cermat ini menjadi salah satu kunci keberhasilan bisnis Alpukat Kocok Pulen Gembong.
Mengembangkan Tim: Dari Usaha Sendiri ke Manajemen Karyawan
Pak Eko memulai usaha ini seorang diri, melakukan semua proses dari pembelian bahan baku hingga penjualan produk. Seiring dengan pertumbuhan bisnisnya, ia kemudian merekrut empat karyawan untuk membantunya mengelola operasional sehari-hari. Karyawan-karyawan ini bertugas membantu penjualan di gerai dan memastikan pelanggan mendapatkan pelayanan terbaik.
Selain itu, Pak Eko juga mempekerjakan empat karyawan tambahan yang bekerja di gudang. Tugas mereka adalah mengolah alpukat mentah menjadi alpukat frozen yang siap dijual. Proses pengolahan ini meliputi pemilihan alpukat berkualitas, pengupasan, pemotongan, dan pembekuan. Dengan bantuan tim yang solid, Pak Eko dapat fokus pada pengembangan bisnis dan inovasi produk.
Tantangan di Masa Pandemi