Mohon tunggu...
Muhammad Din Ridho Ichsandi
Muhammad Din Ridho Ichsandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030070 UIN Sunan Kalijaga

Seorang Mahasiswa yang suka bermain game

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Akrasia Effect: Mengapa Kita Menunda dan Bagaimana Mengatasinya

7 Juni 2024   12:29 Diperbarui: 7 Juni 2024   12:44 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: canva.com (dokumentasi pribadi)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali memiliki niat untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, namun pada akhirnya malah menunda-nunda atau melakukan hal-hal yang kurang produktif. Fenomena ini dikenal dengan istilah "akrasia," yang berasal dari bahasa Yunani kuno dan berarti "kurangnya kontrol diri" atau "bertindak melawan penilaian yang lebih baik." Efek Akrasia menggambarkan kecenderungan manusia untuk menunda tugas yang penting meskipun mengetahui bahwa penundaan tersebut akan berakibat negatif. Artikel ini akan membahas apa itu Efek Akrasia, penyebabnya, dan bagaimana kita bisa mengatasinya.

Apa Itu Efek Akrasia?

Akrasia adalah istilah yang diperkenalkan oleh filsuf Yunani kuno, Aristoteles. Ia menggambarkan akrasia sebagai keadaan di mana seseorang bertindak bertentangan dengan penilaian rasionalnya sendiri. Misalnya, seseorang mungkin memutuskan bahwa dia harus mulai berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan, namun tetap memilih untuk bermalas-malasan di sofa menonton televisi. Meskipun individu tersebut menyadari bahwa berolahraga lebih baik untuk kesehatannya, ia tetap tidak melakukannya.

Penyebab Efek Akrasia

Salah satu penyebab utama akrasia adalah ketidakseimbangan motivasi. Seringkali, kita lebih termotivasi oleh keinginan jangka pendek daripada manfaat jangka panjang. Misalnya, keinginan untuk bersantai sekarang mungkin lebih kuat daripada motivasi untuk mencapai kesehatan yang baik di masa depan. Emosi juga memainkan peran besar dalam pengambilan keputusan kita. 

Ketika kita merasa lelah, cemas, atau stres, kita cenderung memilih aktivitas yang memberi kenyamanan sementara daripada yang membutuhkan usaha. Kurangnya struktur dalam tugas-tugas juga dapat menyebabkan penundaan. Ketika tugas-tugas tidak memiliki batas waktu atau struktur yang jelas, kita cenderung menundanya. Tugas yang tampak besar dan tidak terstruktur bisa terasa menakutkan, sehingga kita mencari alasan untuk menghindarinya. Semakin lama kita menunda membuat keputusan atau mengambil tindakan, semakin besar kemungkinan kita akan terus menundanya. Ini dikenal sebagai fenomena "efek bola salju" di mana penundaan awal memperbesar kemungkinan penundaan lebih lanjut. Ketakutan akan kegagalan atau hasil yang tidak memuaskan juga dapat menyebabkan akrasia. Ketika kita khawatir bahwa kita mungkin tidak berhasil, kita lebih mungkin menghindari tugas tersebut sama sekali. Efek Akrasia dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada kehidupan kita. Ini dapat menghambat produktivitas, mengurangi pencapaian tujuan, dan menyebabkan perasaan frustasi dan penyesalan. Penundaan yang terus-menerus juga dapat meningkatkan stres dan kecemasan karena tugas-tugas yang tidak selesai menumpuk.

Cara Mengatasi Efek Akrasia

Untuk mengatasi akrasia, salah satu langkah efektif adalah dengan memecah tugas besar menjadi bagian yang lebih kecil. Tugas besar dapat terasa menakutkan dan memotivasi kita untuk menunda. Dengan memecah tugas menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola, ini membuatnya terasa lebih dapat dicapai dan mengurangi kecenderungan untuk menunda. Menetapkan batas waktu yang jelas untuk setiap tugas dapat membantu menciptakan rasa urgensi dan memotivasi kita untuk menyelesaikannya tepat waktu. 

Teknik seperti "Pomodoro" dapat digunakan untuk bekerja dalam interval waktu yang terstruktur dengan istirahat singkat di antaranya. Aplikasi dan alat bantu produktivitas juga bisa membantu kita tetap pada jalur. Gunakan kalender, daftar tugas, dan pengingat untuk mengatur waktu dan prioritas kita dengan lebih baik. Menyadari dan mengelola emosi kita dapat membantu mengurangi penundaan. Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau latihan fisik ringan dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang memicu penundaan. Menyadari alasan yang lebih besar di balik tugas yang kita lakukan dapat meningkatkan motivasi. Fokus pada manfaat jangka panjang dan dampak positif yang dapat dicapai dapat membantu mengatasi godaan untuk menunda. Evaluasi diri secara teratur juga penting untuk mengidentifikasi pola penundaan dan mencari cara untuk memperbaikinya. Bertanya pada diri sendiri mengapa kita menunda dan bagaimana perasaan kita setelah menunda dapat memberikan wawasan berharga untuk perubahan perilaku.

Efek Akrasia adalah fenomena yang umum, namun dengan memahami penyebabnya dan menerapkan strategi untuk mengatasinya, kita dapat meningkatkan produktivitas dan mencapai tujuan kita dengan lebih efektif. Mengambil langkah-langkah kecil namun konsisten untuk mengatasi akrasia dapat membantu kita menjalani hidup yang lebih terstruktur, terarah, dan memuaskan. Dengan begitu, kita bisa mengubah niat baik menjadi tindakan nyata dan mencapai kesuksesan yang kita impikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun