Mohon tunggu...
M Dhia Syuhada Rafsanjani
M Dhia Syuhada Rafsanjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Manajemen

Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Berharga Mengunjungi Bisnis Koperasi di Sidoarjo

15 November 2023   15:57 Diperbarui: 15 November 2023   16:11 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Dokumen Pribadi

Koperasi adalah bentuk usaha yang berfokus pada prinsip kebersamaan dan kesejahteraan bersama. Ini adalah entitas ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya, yang memiliki tujuan bersama untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya mereka. Di Indonesia, koperasi memiliki peran penting dalam berbagai sektor ekonomi, termasuk industri tas dan koper, atau yang lebih dikenal dengan INTAKO. Bisnis koperasi INTAKO adalah contoh bagaimana koperasi dapat memberdayakan komunitas lokal dan meningkatkan keberlanjutan ekonomi di sektor tersebut.

Saya, sebagai mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, mendapat kesempatan untuk mengunjungi langsung INTAKO selama kunjungan perusahaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Pengalaman ini membuka mata saya terhadap kompleksitas dan keberagaman dalam pengelolaan koperasi, khususnya dalam sektor tas dan koper.

INTAKO adalah sebuah koperasi yang menggabungkan usaha anggotanya dalam produksi dan distribusi tas dan koper. Dalam bisnis koperasi ini, anggota-anggota bekerja sama untuk memproduksi produk-produk berkualitas dengan harga yang bersaing di pasar. Mereka berbagi pengetahuan, sumber daya, dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama.

Selain Tas dan koper, INTAKO juga memproduksi jaket kulit, sendal, sepatu, dan masih banyak lagi. INTAKO sebagai penyalur kreatifitas anggotanya dalam memproduksi barang-barang unik dan berkualitas mendapatkan keuntungan dari wisatawan yang berkunjung atau perusahaan yang memesan. Biasanya mereka menerima pesanan lalu memproduksinya, perusahaan juga dapat memesan produk tersebut menggunakan merk atau nama perusahaan sendiri.

Dalam kunjungan ini, saya merasa kagum dengan bagaimana mereka mengelola koperasi bertahun-tahun lamanya hingga sekarang. Bukan hal yang mudah untuk tetap mempertahankan bisnis koperasi di era modern, apalagi dengan bisnis yang bisa dibilang cukup terkenal dan besar seperti INTAKO. Rasa kepemilikan, kebersamaan, dan saling membutuhkan adalah hal yang membuat mereka bertahan sampai saat ini sebagai sebuah industri koperasi.

Kunjungan ini tidak hanya menjadi momen pembelajaran yang berharga tetapi juga membuka mata saya terhadap potensi besar koperasi dalam memajukan ekonomi lokal. INTAKO bukan hanya bisnis koperasi, tetapi juga komunitas yang solid dan berdaya, menunjukkan bahwa melalui kebersamaan, koperasi dapat menjadi motor penggerak kemajuan ekonomi dan kesejahteraan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun