Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa penulis melaksanakan pengabdian masyarakat ketika mengajarkan pendidikan agama dengan mengajak para anak-anak mengaji bersama untuk meningkatkan minat mengaji para anak-anak dan tepat sesuai ilmu tajwid (Amalia, 2017). Hal ini menunjukkan komitmen penulis untuk memberikan pendidikan agama yang berkualitas dan sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Dengan demikian, melalui kegiatan mengaji bersama ini, penulis berperan sebagai pengajar dan juga sebagai fasilitator yang berupaya meningkatkan minat belajar santri dan memastikan pembelajaran dilakukan dengan benar sesuai dengan aturan tajwid.

Dokumentasi penelitian selanjutnya pada gambar 2 mendeskripsikan perilaku yang santun terhadap pendidik, karena salah satu indikator pendidikan yang efektif adalah para anak-anak mampu mengamalkan nilai-nilai pendidikan dengan baik dan benar ketika berperilaku di kehidupan sehari-hari (Abdullah, 1990).

Pada gambar 3 mendeskripsikan gambaran para anak-anak dengan penulis setelah melaksanakan kegiatan belajar mengaji Al-Qur’an. Minat mengaji anak perlu adanya peningkatan untuk membangun karakter yang bermanfaat bagi bangsa dan agama.
Minat para anak dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan eksternal yakni pergaulan dengan teman sebaya.
Keinginan atau minat anak akan cenderung tinggi jika lingkungan pergaulan tidak menjerumuskan pada hal-hal negatif (Ali, 2016).
Contoh bila seorang anak bergaul dengan temannya yang rajin mengaji, hadir tepat waktu, cakap ketika menjawab pertanyaan dari gurunya, maka anak tersebut akan termotivasi dan memiliki minat untuk menjadi sama. Anak yang dikelilingi oleh teman-teman yang berperilaku tidak terpuji, senang bolos mengaji maka anak tersebut termotivasi untuk berperilaku tidak terpuji (Nudin, 2016).
Hasil dari pengabdian kepada masyarakat dengan meningkatkan minat mengaji anak-anak usia dini adalah:
1. Terbiasa dan tertarik belajar mengaji Al-Qur'an secara berkesinambungan.