Mohon tunggu...
Muhammad Defa
Muhammad Defa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bebas

Semangat Semangat Oke Oke

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perbedaan Proses Pembelajaran Orang Tua dengan Anaknya di SMP

2 Juli 2024   23:18 Diperbarui: 2 Juli 2024   23:33 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang tua kebanyakan ingin menjadikan anak nya untuk dapat tumbuh dan berkembang lebih baik dari mereka. Ada hal yang mungkin ketika mereka berada di fase yang sama dengan kita sebagai anak, merasakan bahwa proses pembelajaran yang mereka alami sudah bergeser nilai beserta tata cara dari pembelajaran dahulu dengan sekarang.

Singkat cerita orang tua penulis menempuh pendidikan SMP pada tahun 1988 - 1991 dan pada saat itu kurikulum yang digunakan merupakan kurikulum yang mungkin sebagian orang kenal dengan sebutan Cara Belajar Aktif Siswa (CBSA). Pada saat bersekolah orang tua penulis bercerita bahwa pusat pembelajaran berasal dari guru, hal tersebut membuat lazim metode yang digunakan dalam proses pembelajran menuggunakan ceramah (satu arah) dengan latihan soal demi soal sebagai patokan/ukuran kemampuan peserta didik.

Dan penekanan pada materi yang sudah ditetapkan sehingga guru memang hanya perlu mengikuti tanpa melakukan improvisasi. Aspek yang paling menonjol ditujukan kepada aspek kognitif peserta didik untuk memahami dan proses evaluasi/penilaian dilakukan secara tes tulis. Penulis juga diberitahu bahwa kebanyakan orang orang yang merasakan kurikulum tersebut memang lah sangat paham suatu materi secara text book, jadi apa yang ada di dalam buku orang orang hafal isi nya.

Tentunya sangat berbeda dengan apa yang penulis rasakan sebagai seseorang yang merasakan kurikulum 2013 dalam proses pembelajarannya. K13 mendorong peserta didik mengeksplorasi/mencari tahu sendiri dan membangun pengetahuan mengenai suatu materi yang akan di ajarkan serta peran guru bukan lagi sebagai penceramah materi tetapi hanya sebagai fasilitator peserta didik dalam proses belajar. Aspek yang ditujukan dalam K13 juga bukan semata mata berfokus pada aspek kognitif tetapi juga mencakuo aspek psikomotorik dan afektif peserta didik. Dan penulis ketika mencari informasi mengenai kurikulum CBSA mengetahui bahwa Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 1984 (CBSA) dengan fokus pada pembelajaran yang lebih aktif, inovatif, dan berpusat pada siswa. Kurikulum 2013 juga mengintegrasikan pendidikan karakter dan pengembangan keterampilan abad 21 dalam proses pembelajaran. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun