Mohon tunggu...
Muhammad Dandy Muslim
Muhammad Dandy Muslim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa ilmu sejarah unair

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempertahankan Kearifan Lokal dalam Pendidikan di Era Modernisasi

21 Agustus 2024   21:24 Diperbarui: 21 Agustus 2024   21:31 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan yang berlandaskan kearifan lokal menghadapi tantangan besar di tengah arus modernisasi yang cepat. Modernisasi seringkali membawa perubahan drastis dalam teknologi dan gaya hidup, yang dapat mengalihkan perhatian dari nilai-nilai lokal yang penting. Namun, memasukkan kearifan lokal dalam sistem pendidikan bukan hanya relevan, tetapi juga sangat penting untuk menjaga identitas budaya dan memperkaya pengalaman belajar.

Kearifan lokal mencakup pengetahuan, tradisi, dan praktik yang telah diwariskan secara turun-temurun dalam masyarakat. Dalam konteks pendidikan, ini berarti menyertakan nilai-nilai lokal, sejarah, dan praktik budaya dalam kurikulum. Misalnya, di daerah dengan masyarakat adat, mengajarkan bahasa lokal, cerita rakyat, dan teknik tradisional dalam seni atau pertanian dapat memperkuat identitas dan kebanggaan budaya siswa.

Di sisi lain, modernisasi juga membawa keuntungan seperti akses informasi global dan teknologi yang dapat mendukung proses belajar seperti device gadget, seperti smartphone, laptop dan lain lain. Akan tetapi terdapat gejala yang harus dihindari dari penggunaan tersebut, contoh: yang gimana kita sudah tau penggunaan AI artificial intelligence (kecerdasan buatan) yang digunakan dalam mengerjakan tugas atau ujian yang mana adalah sebuah tindakan kecurangan. 

Pendidikan berbasis kearifan lokal tidak harus bertentangan dengan kemajuan teknologi; kedua aspek ini bisa saling melengkapi. Teknologi, misalnya, dapat digunakan untuk mendokumentasikan dan menyebarluaskan kearifan lokal kepada khalayak yang lebih luas, sambil memastikan bahwa nilai-nilai tersebut tetap relevan di era digital.

Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana memastikan bahwa pendidikan berbasis kearifan lokal tidak tergerus oleh standar global yang seragam. Upaya untuk melindungi dan mempromosikan kearifan lokal dalam pendidikan memerlukan kebijakan yang mendukung, pelatihan guru, serta kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Dengan pendekatan yang hati-hati, pendidikan berbasis kearifan lokal dapat memperkaya kurikulum modern dan menjaga agar budaya lokal tetap hidup di tengah globalisasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun