Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Temenan Sama Mantan? Gen Z Bilang 'Why Not'

30 April 2025   12:30 Diperbarui: 30 April 2025   12:21 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi temenan sama mantan (sumber gambar: Sumber foto: Pinterest via tampang.com)

Dulu, istilah "putus" identik dengan musuhan, unfollow Instagram, dan saling diam saat ketemu di tongkrongan. Seolah-olah hubungan yang gagal harus diakhiri dengan permusuhan total. 

Kalau ketemu mantan di acara reuni atau nongkrong bareng teman, suasana bisa langsung canggung dan penuh basa-basi kaku. Namun, pola pikir itu kini mulai bergeser. 

Generasi Z anak muda yang tumbuh di era digital dan melek emosi memandang hubungan dengan cara yang jauh lebih fleksibel. 

Bagi mereka, berakhirnya kisah cinta bukan berarti harus memutus semua komunikasi. Justru, jika hubungan itu pernah sehat dan saling mendukung, kenapa harus musnah total?

Kini, banyak dari mereka yang tak segan untuk tetap berteman dengan mantan, bahkan menjalin kolaborasi kerja, nongkrong bareng, atau saling mendukung di media sosial. 

Fenomena ini menandai perubahan besar dalam cara anak muda memaknai perpisahan bukan sebagai akhir segalanya, tapi mungkin awal dari bentuk hubungan yang baru.

Perspektif Baru: Putus Bukan Berarti Musuh

Generasi Z tumbuh di era keterbukaan emosional dan self-awareness. Mereka sadar bahwa tidak semua hubungan berakhir karena hal buruk. 

Kadang, perpisahan terjadi karena alasan sederhana: tidak cocok, beda tujuan hidup, atau ingin fokus pada diri sendiri. Itu bukan kegagalan, tapi keputusan dewasa yang diambil bersama.

Bagi Gen Z, hubungan tidak harus bersifat “semua atau tidak sama sekali.” Setelah putus, mereka lebih memilih untuk melihat mantan sebagai bagian dari perjalanan hidup bukan sebagai musuh yang harus dihindari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun