Dalam sebuah hubungan, tidak semua hal yang terlihat “biasa” berarti sehat. Banyak pasangan baik yang baru jadian maupun yang sudah bertahun-tahun bersama terjebak dalam siklus hubungan yang sebenarnya tidak sehat, tapi tidak disadari karena sudah terbiasa menganggapnya sebagai “bagian dari cinta”.
Padahal, hubungan yang sehat bukan hanya tentang kebersamaan, tapi juga tentang bagaimana dua orang saling menghargai, memberi ruang, dan tumbuh bersama.
Ironisnya, beberapa perilaku yang sebenarnya merupakan red flag justru sering dimaklumi atau bahkan dianggap sebagai tanda kasih sayang.
Akibatnya, tanpa sadar, seseorang bisa berada dalam hubungan yang mengikis rasa percaya diri, mengontrol kebebasan, dan merusak kesehatan mental secara perlahan. Jika dibiarkan, ini bisa menjauhkan kita dari makna cinta yang sesungguhnya.
Agar tidak terjebak lebih dalam, yuk kita bahas beberapa red flag dalam hubungan yang sering dianggap wajar, padahal sebenarnya beracun.
1. Posesif yang Disamarkan Sebagai "Perhatian"
Kalimat seperti "Aku larang kamu pergi sama teman cowok atau cewek, itu karena aku sayang" sering terdengar manis di awal. Bahkan, banyak yang menganggap itu sebagai bentuk perhatian dan kecemburuan yang wajar.
Namun jika ditelaah lebih dalam, ini adalah bentuk kontrol yang disamarkan menjadi cinta. Cinta yang sehat tidak membatasi ruang gerak, melainkan membangun kepercayaan.
Jika setiap langkahmu harus mendapat izin, setiap pertemanan dipertanyakan, dan setiap aktivitas diawasi, maka itu bukan lagi soal sayang itu tentang rasa kepemilikan yang berlebihan.
2. Mengatur Penampilan Pasangan