Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Red Flag dalam Hubungan yang Sering Dianggap Wajar Padahal Beracun

24 April 2025   12:43 Diperbarui: 24 April 2025   12:38 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi red flag dalam hubungan (sumber gambar: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Dalam sebuah hubungan, tidak semua hal yang terlihat “biasa” berarti sehat. Banyak pasangan baik yang baru jadian maupun yang sudah bertahun-tahun bersama terjebak dalam siklus hubungan yang sebenarnya tidak sehat, tapi tidak disadari karena sudah terbiasa menganggapnya sebagai “bagian dari cinta”. 

Padahal, hubungan yang sehat bukan hanya tentang kebersamaan, tapi juga tentang bagaimana dua orang saling menghargai, memberi ruang, dan tumbuh bersama.

Ironisnya, beberapa perilaku yang sebenarnya merupakan red flag justru sering dimaklumi atau bahkan dianggap sebagai tanda kasih sayang. 

Akibatnya, tanpa sadar, seseorang bisa berada dalam hubungan yang mengikis rasa percaya diri, mengontrol kebebasan, dan merusak kesehatan mental secara perlahan. Jika dibiarkan, ini bisa menjauhkan kita dari makna cinta yang sesungguhnya.

Agar tidak terjebak lebih dalam, yuk kita bahas beberapa red flag dalam hubungan yang sering dianggap wajar, padahal sebenarnya beracun.

1. Posesif yang Disamarkan Sebagai "Perhatian"

Kalimat seperti "Aku larang kamu pergi sama teman cowok atau cewek, itu karena aku sayang" sering terdengar manis di awal. Bahkan, banyak yang menganggap itu sebagai bentuk perhatian dan kecemburuan yang wajar. 

Namun jika ditelaah lebih dalam, ini adalah bentuk kontrol yang disamarkan menjadi cinta. Cinta yang sehat tidak membatasi ruang gerak, melainkan membangun kepercayaan. 

Jika setiap langkahmu harus mendapat izin, setiap pertemanan dipertanyakan, dan setiap aktivitas diawasi, maka itu bukan lagi soal sayang itu tentang rasa kepemilikan yang berlebihan.

2. Mengatur Penampilan Pasangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun