Diet keto adalah pola makan tinggi lemak, sedang protein, dan sangat rendah karbohidrat (kurang dari 50 gram per hari). Pola makan ini bertujuan untuk membuat tubuh memasuki kondisi ketosis, di mana tubuh beralih menggunakan lemak sebagai sumber energi utama, menggantikan glukosa dari karbohidrat.
Dalam diet keto, makanan yang dikonsumsi biasanya mencakup daging, ikan berlemak, telur, keju, kacang-kacangan, minyak sehat seperti minyak zaitun dan kelapa, serta sayuran rendah karbohidrat seperti bayam dan brokoli. Sementara itu, makanan tinggi karbohidrat seperti nasi, roti, pasta, buah-buahan tinggi gula, dan sebagian besar makanan olahan harus dihindari.
Diet ini dikenal efektif untuk menurunkan berat badan dengan cepat, meningkatkan fokus, serta membantu mengontrol kadar gula darah, yang bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2.Â
Namun, diet keto juga memiliki tantangan, seperti risiko kekurangan serat yang dapat menyebabkan masalah pencernaan, serta "keto flu" yang bisa menyebabkan pusing, lemas, dan kram otot di awal masa adaptasi.Â
Manfaat Diet Keto:
- Membantu menurunkan berat badan cepat – Karena tubuh membakar lemak sebagai energi.
- Mengontrol gula darah – Bisa bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2.
- Menjaga fokus dan energi stabil – Mengurangi fluktuasi gula darah.
Kekurangan Diet Keto:
- Tinggi lemak jenuh – Bisa meningkatkan risiko penyakit jantung jika tidak diatur dengan baik.
- Risiko efek samping awal – "Keto flu" seperti pusing, lemas, dan kram otot.
- Kurang serat – Bisa menyebabkan sembelit dan masalah pencernaan.
Mana yang Lebih Sehat?
Baik diet vegan maupun diet keto memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga tidak ada jawaban tunggal yang berlaku untuk semua orang. Kesehatan seseorang dalam menjalani diet sangat bergantung pada bagaimana diet tersebut diterapkan dan bagaimana tubuh meresponsnya.
Diet Vegan: Sehat, Tapi Perlu Perencanaan
Diet vegan sering dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, terutama karena tinggi serat, vitamin, dan antioksidan. Penelitian menunjukkan bahwa diet berbasis nabati dapat menurunkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes tipe 2. Selain itu, diet ini lebih ramah lingkungan karena mengurangi jejak karbon dari industri peternakan.
Namun, tanpa perencanaan yang baik, diet vegan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting seperti vitamin B12, zat besi, omega-3, kalsium, dan protein lengkap. Oleh karena itu, seseorang yang menjalani diet vegan harus memastikan konsumsi makanan yang bervariasi dan, jika perlu, mengonsumsi suplemen untuk menghindari defisiensi nutrisi.