Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Urban Farming: Solusi Cerdas Memanfaatkan Pekarangan Rumah

2 Februari 2025   19:22 Diperbarui: 2 Februari 2025   19:22 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi urban farming (sumber gambar: agronet.co.id via panda.id)

Di tengah meningkatnya kebutuhan pangan dan keterbatasan lahan di perkotaan, urban farming atau pertanian kota menjadi solusi cerdas untuk memanfaatkan pekarangan rumah. Konsep ini memungkinkan masyarakat perkotaan untuk menanam sayur, buah, dan tanaman herbal sendiri, bahkan dengan lahan yang terbatas.

Dengan menerapkan metode pertanian yang inovatif, seperti hidroponik, vertikal farming, dan budidaya dalam pot, siapa pun bisa memiliki kebun kecil di rumah tanpa harus memiliki lahan luas.

Selain sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, urban farming juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Tanaman yang ditanam di sekitar rumah dapat membantu menyerap polusi udara, mengurangi efek panas perkotaan, serta menciptakan suasana yang lebih hijau dan nyaman. 

Lebih dari itu, kegiatan berkebun juga bisa menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus mengurangi stres di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota. Lalu, bagaimana cara memulai urban farming di rumah? Apa saja manfaatnya dan teknik yang bisa diterapkan? 

Mengapa Urban Farming?

Urban farming menjadi tren yang semakin populer karena berbagai manfaatnya, baik dari segi ekonomi, kesehatan, maupun lingkungan. Dengan menanam sendiri sayuran, buah-buahan, atau rempah-rempah di pekarangan rumah, keluarga dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli bahan makanan di pasar. 

Selain itu, hasil tanaman yang ditanam secara organik tentunya lebih sehat karena bebas dari bahan kimia berbahaya seperti pestisida. Praktik urban farming juga memberikan keuntungan jangka panjang dalam hal ketahanan pangan keluarga, mengurangi ketergantungan pada pasokan luar, dan memungkinkan masyarakat untuk memiliki akses langsung ke makanan yang segar dan bergizi.

Di sisi lingkungan, urban farming berperan dalam menciptakan ruang hijau di tengah padatnya bangunan perkotaan. Tanaman yang ditanam dapat membantu menyaring udara, mengurangi polusi, dan menyerap karbon dioksida yang dihasilkan oleh kendaraan dan industri. 

Aktivitas berkebun juga berkontribusi dalam mengurangi efek pulau panas perkotaan (urban heat island), di mana suhu di kota bisa lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya yang lebih terbuka dan hijau.

Selain itu, urban farming memberikan peluang bagi masyarakat untuk lebih dekat dengan alam, meskipun mereka tinggal di tengah kota. Berkebun dapat menjadi kegiatan yang menenangkan dan memperbaiki kesejahteraan mental, mengingat banyak orang yang merasa stres dengan kesibukan kota. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun