Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Apakah 'Self-Love' Bisa Membuat Kita Lebih Egois?

20 Januari 2025   18:00 Diperbarui: 20 Januari 2025   17:16 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi self love (sumber gambar: kanal.psikologi.ugm.ac.id)

Dalam beberapa tahun terakhir, konsep self-love atau mencintai diri sendiri menjadi sangat populer di berbagai kalangan. Ide ini sering kali diangkat dalam diskusi tentang kesehatan mental, pengembangan diri, dan keseimbangan hidup. 

Banyak orang mulai menyadari pentingnya memberikan perhatian pada kebutuhan diri, baik secara fisik maupun emosional, terutama di tengah tekanan hidup modern yang semakin kompleks.

Namun, seiring meningkatnya popularitas konsep ini, muncul berbagai interpretasi yang berbeda-beda. Ada yang melihat self-love sebagai bentuk perawatan diri yang positif, sementara yang lain menganggapnya sebagai pembenaran untuk bersikap individualis atau bahkan egois. 

Hal ini menimbulkan perdebatan: apakah fokus pada mencintai diri sendiri benar-benar membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik, atau justru dapat membuat kita terjebak dalam sikap mementingkan diri sendiri?

Memahami Konsep Self-Love

Pada dasarnya, self-love adalah upaya untuk menghargai dan merawat diri sendiri dengan cara yang sehat. Ini melibatkan pengakuan terhadap nilai diri, menerima kekurangan, serta merawat kesehatan fisik, mental, dan emosional tanpa menuntut kesempurnaan. 

Self-love mendorong seseorang untuk memahami kebutuhannya sendiri dan mengambil tindakan yang mendukung kesejahteraan pribadi, seperti beristirahat ketika lelah, menjauh dari hubungan yang toksik, atau memprioritaskan waktu untuk hal-hal yang memberikan kebahagiaan.

Namun, self-love juga membutuhkan kesadaran dan keseimbangan. Sebuah langkah mencintai diri sendiri yang sehat adalah ketika tindakan tersebut tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi juga tetap memperhatikan hubungan dan dampaknya terhadap orang lain. 

Filosofi ini bertujuan menciptakan harmoni antara kepedulian terhadap diri sendiri dan rasa tanggung jawab sosial, sehingga tidak menjadi pembenaran untuk perilaku egois.

Perbedaan Self-Love dan Egoisme

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun