Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Remaja dan Game Online: Hiburan atau Ketergantungan?

19 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 19 Januari 2025   11:10 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi game online yang membuat kecanduan para remaja (sumber gambar: firstmedia.com)

Tanda-Tanda Ketergantungan

Namun, sisi gelap dari game online tidak boleh diabaikan. Ketika remaja terlalu terfokus pada permainan, mereka bisa mulai mengabaikan kewajiban lain, seperti belajar, berinteraksi dengan keluarga, atau mengikuti aktivitas fisik. 

Ketergantungan pada game dapat mempengaruhi keseimbangan hidup mereka, mengarah pada gangguan tidur, penurunan kualitas hubungan sosial, dan bahkan masalah kesehatan fisik akibat kurangnya aktivitas fisik. 

Dalam beberapa kasus, remaja yang mengalami ketergantungan pada game bisa merasa cemas atau depresi ketika mereka tidak bisa mengakses permainan atau ketika mereka kalah dalam pertandingan.

Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa semakin lama waktu yang dihabiskan untuk bermain game, semakin besar risiko terjadinya gangguan mental dan emosional. 

Kecanduan game online, atau yang dikenal dengan istilah "gaming disorder," kini diakui sebagai masalah kesehatan mental oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Gejalanya meliputi kehilangan kontrol atas waktu bermain, prioritaskan permainan di atas aktivitas lain, dan mengabaikan konsekuensi negatif dari kebiasaan tersebut.

Mengatasi Tantangan

Untuk mencegah ketergantungan, diperlukan peran aktif dari orang tua, guru, dan remaja itu sendiri. Orang tua harus memiliki pemahaman yang baik tentang dampak dari game online dan mampu memberikan pengawasan yang tepat. 

Mereka perlu menetapkan aturan yang jelas mengenai waktu bermain, serta mendorong anak-anak mereka untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang mendukung perkembangan fisik dan sosial, seperti olahraga, seni, atau kegiatan luar ruangan. 

Komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak juga sangat penting untuk memastikan bahwa remaja merasa didukung dan tidak terisolasi. Guru juga memiliki peran dalam membimbing remaja untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun