Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Peluang Bisnis Syariah di Tengah Krisis Ekonomi Global

17 Januari 2025   08:47 Diperbarui: 17 Januari 2025   08:34 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bisnis syariah (sumber gambar: kontrakhukum.com)


Krisis ekonomi global yang terjadi saat ini memaksa banyak pelaku bisnis untuk mencari strategi baru agar tetap bertahan. Namun, di tengah tantangan tersebut, bisnis berbasis syariah muncul sebagai salah satu alternatif yang menarik perhatian. 

Dengan fondasi pada prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan keberlanjutan, bisnis syariah tidak hanya menawarkan solusi ekonomi, tetapi juga membangun kepercayaan dan stabilitas dalam hubungan antara pelaku usaha dan konsumennya.

Di saat banyak sektor ekonomi mengalami penurunan, bisnis syariah justru menunjukkan ketahanan yang cukup kuat. Hal ini terlihat dari meningkatnya minat masyarakat terhadap produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip syariah, baik di sektor keuangan, makanan, fashion, maupun pariwisata. Sistem ini memberikan harapan baru, terutama bagi mereka yang menginginkan pendekatan bisnis yang lebih manusiawi dan beretika.

Bagaimana bisnis syariah mampu bertahan bahkan berkembang di tengah kondisi ekonomi yang sulit? Dan peluang apa saja yang dapat dimanfaatkan dalam krisis ini? 

Salah satu keunggulan bisnis syariah terletak pada pengelolaan risiko yang lebih bijaksana melalui prinsip bagi hasil dan larangan terhadap praktik riba. Prinsip bagi hasil dalam bisnis syariah menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara pihak yang terlibat, baik itu pemilik modal maupun pelaku usaha. 

Berbeda dengan sistem konvensional yang sering kali membebankan bunga tetap (riba) tanpa mempertimbangkan kondisi usaha, mekanisme bagi hasil memberikan fleksibilitas yang lebih adil. Jika usaha berhasil, keuntungan dibagi sesuai kesepakatan, jika usaha merugi, risiko juga ditanggung bersama.

Pendekatan ini tidak hanya mengurangi beban pelaku usaha, tetapi juga membangun kepercayaan yang lebih kuat antara investor dan mitra bisnis. Sistem ini juga mendorong transparansi dalam pengelolaan usaha karena kedua belah pihak memiliki kepentingan untuk memastikan bisnis berjalan dengan baik.

Selain itu, larangan terhadap praktik riba menjadikan bisnis syariah lebih stabil dalam menghadapi fluktuasi ekonomi. Dalam situasi krisis, beban bunga yang tinggi sering kali menjadi penyebab utama kebangkrutan banyak usaha. Dengan menghilangkan elemen ini, bisnis syariah dapat lebih fokus pada pengelolaan sumber daya dan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan.

Industri halal, yang merupakan bagian integral dari bisnis syariah, juga terus berkembang pesat. Industri halal kini tidak hanya terbatas pada makanan dan minuman, tetapi telah meluas ke berbagai sektor, seperti kosmetik, fashion, farmasi, hingga pariwisata. 

Perkembangannya yang pesat mencerminkan meningkatnya kesadaran masyarakat global terhadap produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip syariah. Bahkan, negara-negara non-Muslim, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Thailand, mulai serius mengembangkan industri halal untuk menarik pasar yang terus berkembang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun