Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Budaya Nongkrong: Lebih dari Sekedar Waktu Luang

15 Januari 2025   11:49 Diperbarui: 15 Januari 2025   11:45 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedang nongkrong di cafe (sumber gambar: mistar.id)

"Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, budaya nongkrong telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat, terutama di kalangan anak muda."

Di berbagai sudut kota, mulai dari kafe kecil hingga taman kota, nongkrong menjadi aktivitas yang mampu menyatukan berbagai latar belakang dan cerita. 

Aktivitas ini tidak hanya menjadi cara untuk melepas penat setelah rutinitas yang padat, tetapi juga menjadi medium untuk berbagi ide, memperkuat persahabatan, hingga menciptakan momen kebersamaan yang tak terlupakan. 

Tak heran, budaya nongkrong terus bertahan dan berkembang, mencerminkan kebutuhan manusia untuk tetap terhubung di tengah dunia yang semakin individualistis.

Nongkrong sebagai Ruang Sosial

Dalam budaya Indonesia, nongkrong sering dianggap sebagai aktivitas santai tanpa banyak tujuan. Namun, jika dilihat lebih dalam, nongkrong memiliki nilai yang jauh melampaui kesan santainya. Aktivitas ini sering menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, membangun koneksi, dan bahkan memperkuat solidaritas di antara individu. 

Di warung kopi, pinggir jalan, atau taman kota, nongkrong menawarkan ruang untuk menciptakan dialog yang bebas dari tekanan, di mana ide-ide baru sering muncul, konflik diselesaikan, dan hubungan diperkuat. Inilah yang membuat nongkrong menjadi salah satu bentuk interaksi sosial yang begitu lekat dengan karakter masyarakat Indonesia.

Selain itu, nongkrong juga mencerminkan cara hidup masyarakat yang menghargai kebersamaan. Di sinilah budaya gotong royong dan rasa kekeluargaan sering terlihat, meski dalam bentuk yang sederhana. Bagi sebagian orang, nongkrong adalah kesempatan untuk saling mendukung, berbagi kabar, atau bahkan sekadar tertawa bersama untuk melupakan sejenak kesulitan hidup.

Namun, dalam perkembangannya, budaya nongkrong tidak lagi terbatas pada ruang-ruang tradisional. Kehadiran kafe modern, coworking space, hingga taman-taman tematik menjadikan nongkrong sebagai bagian dari gaya hidup yang lebih luas. Nongkrong kini tidak hanya menjadi tempat bersantai, tetapi juga sarana produktivitas, tempat diskusi serius, hingga ruang untuk mengeksplorasi kreativitas.

Pentingnya Budaya Nongkrong bagi Kesehatan Mental

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun