Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Cyberbullying di Kalangan Pelajar: Fenomena Baru di Era Digital

11 Januari 2025   09:11 Diperbarui: 11 Januari 2025   09:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi korban cyberbullying dikalangan pelajar (sumber gambar: kompas.com)

Akibatnya, korban harus menghadapi dampak emosional dan sosial yang berlarut-larut, yang sering kali memengaruhi kesehatan mental, rasa percaya diri, hingga hubungan mereka dengan lingkungan sekitar.

Mengapa Cyberbullying Marak di Kalangan Pelajar?

Fenomena ini tidak terlepas dari kehidupan digital yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian mereka. Anak-anak dan remaja, sebagai generasi yang tumbuh dengan teknologi, sangat bergantung pada media sosial dan aplikasi komunikasi untuk berinteraksi, bersosialisasi, bahkan membangun identitas diri. 

Namun, kemudahan teknologi juga menciptakan ruang yang rentan bagi konflik, tekanan sosial, dan perilaku negatif, termasuk perundungan. Salah satu alasan utama adalah anonimitas yang ditawarkan oleh dunia maya. Pelaku sering merasa bebas melakukan tindakan yang tidak etis karena identitas mereka bisa disembunyikan. 

Anonimitas ini memberikan rasa aman semu bagi pelaku, yang mendorong mereka untuk melakukan perundungan tanpa rasa takut akan konsekuensi. Selain itu, dunia digital memungkinkan pelaku untuk menjangkau korban kapan saja dan di mana saja, membuat korban merasa terus-menerus diawasi dan sulit menghindar dari tekanan.

Tekanan sosial juga menjadi pemicu utama. Pelajar sering kali merasa harus menampilkan citra sempurna di media sosial untuk diterima oleh teman sebaya. Hal ini menciptakan persaingan tidak sehat yang dapat berujung pada kecemburuan, konflik, atau tindakan agresif. Bagi sebagian pelajar, cyberbullying dianggap sebagai cara untuk menunjukkan dominasi atau mencari perhatian, meskipun dengan cara yang salah.

Kurangnya pemahaman tentang etika digital juga berkontribusi. Banyak pelajar yang tidak menyadari bahwa komentar atau tindakan mereka di dunia maya dapat menyakiti orang lain. Hal ini diperburuk oleh minimnya pengawasan dari orang dewasa, baik orang tua maupun guru, yang mungkin tidak memahami dinamika interaksi digital anak-anak mereka.

Dampak Cyberbullying pada Pelajar

Dampak cyberbullying pada pelajar sangatlah serius dan dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka, mulai dari kesehatan mental hingga hubungan sosial. Tidak seperti perundungan fisik yang terbatas pada tempat dan waktu tertentu, cyberbullying dapat terjadi kapan saja dan meninggalkan jejak digital yang sulit dihapus, sehingga dampaknya sering kali lebih panjang dan mendalam. 

Ada beberapa dampak yang sering dialami oleh pelajar yang menjadi korban cyberbullying. Pertama, dampak pada kesehatan mental. Pelajar yang menjadi korban cyberbullying sering kali mengalami stres, kecemasan, depresi, hingga rasa tidak berdaya. Tekanan terus-menerus dari komentar negatif atau ancaman di dunia maya dapat membuat korban kehilangan rasa percaya diri dan merasa rendah diri. Dalam beberapa kasus, korban bahkan dapat mengalami trauma emosional jangka panjang, yang sulit dipulihkan tanpa bantuan profesional.

Kedua, cyberbullying dapat menyebabkan penurunan prestasi akademik. Anak-anak yang merasa tertekan atau terintimidasi cenderung kehilangan fokus dalam belajar. Mereka mungkin merasa enggan untuk pergi ke sekolah karena takut diolok-olok oleh teman-teman mereka, baik secara langsung maupun di media sosial. Akibatnya, kehadiran mereka di sekolah menjadi terganggu, dan nilai akademik mereka menurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun