Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

WFH atau Hybrid, Harapan Baru bagi Pejuang Jalanan?

13 Desember 2024   09:43 Diperbarui: 16 Desember 2024   12:40 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para penumpang yang sebagian besar pekerja komuter memadati peron Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat jam pulang kerja, Jumat (10/2/2023). (KOMPAS/PRIYOMBODO)

"Setiap pagi, ribuan pekerja dari kota-kota satelit berbondong-bondong menuju pusat kota, memulai ritual harian yang penuh tantangan."

Berdesakan di kereta, terjebak kemacetan, atau menghabiskan waktu berjam-jam di jalan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas mereka. Semua ini dilakukan demi menjalankan tanggung jawab profesional, meski sering kali mengorbankan waktu istirahat, kesehatan, dan kehidupan sosial.

Fenomena ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Kemacetan lalu lintas yang parah, tingkat stres yang tinggi, hingga berkurangnya produktivitas menjadi isu yang terus menghantui warga kota satelit. Tak heran, banyak dari mereka mengaku merasa lelah dan "jompo" sebelum waktunya.

Namun, di tengah tantangan ini, konsep kerja fleksibel seperti Work From Home (WFH) atau hybrid mulai dianggap sebagai solusi potensial. Apakah ini benar-benar harapan baru bagi para pejuang jalanan? Ataukah hanya sebuah mimpi di tengah realitas yang masih penuh kendala?

Manfaat WFH dan Hybrid Bagi Pejuang Jalanan

WFH dan hybrid menawarkan berbagai manfaat nyata bagi para pekerja yang selama ini terjebak dalam rutinitas perjalanan panjang. Salah satu manfaat utama adalah penghematan waktu. Pekerja yang sebelumnya harus menghabiskan hingga 3 jam atau lebih di jalan setiap hari kini bisa menggunakan waktu tersebut untuk hal-hal yang lebih produktif atau menyehatkan, seperti berolahraga, membaca, atau bahkan sekadar menikmati istirahat yang berkualitas.

Selain itu, sistem kerja ini juga membantu mengurangi tingkat stres yang sering muncul akibat kemacetan atau ketidakpastian jadwal transportasi umum. Dengan bekerja dari rumah atau mengurangi frekuensi perjalanan, pekerja dapat menjaga energi mereka sehingga lebih fokus saat bekerja. Efeknya, produktivitas meningkat tanpa harus mengorbankan kesehatan fisik maupun mental.

Di sisi finansial, WFH dan hybrid juga memberikan keuntungan. Biaya transportasi, konsumsi di luar, dan kebutuhan lainnya dapat ditekan secara signifikan. Pekerja yang sebelumnya harus mengalokasikan sebagian besar penghasilannya untuk mendukung rutinitas perjalanan kini dapat menggunakan dana tersebut untuk keperluan lain, seperti menabung atau meningkatkan kualitas hidup.

Bagi mereka yang tinggal di kota satelit, fleksibilitas yang ditawarkan WFH juga membuka peluang untuk lebih dekat dengan keluarga. Waktu bersama yang sebelumnya tersita di perjalanan kini dapat dimanfaatkan untuk mempererat hubungan dan meningkatkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Ilustrasi para pejuang jalanan menuju pusat kota (sumber gambar: teknologi.bisnis.com)
Ilustrasi para pejuang jalanan menuju pusat kota (sumber gambar: teknologi.bisnis.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun