Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Revolusi Energi Hijau: Teknologi Terbaru untuk Masa Depan Berkelanjutan

8 Desember 2024   10:13 Diperbarui: 8 Desember 2024   10:19 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi revolusi energi hijau (sumber gambar: intinesia.com)

Selain itu, desain turbin angin vertikal mulai mendapatkan perhatian lebih luas. Turbin ini memiliki keunggulan dalam menangkap angin dari berbagai arah, sehingga cocok untuk daerah dengan kondisi angin yang tidak stabil. Ukurannya yang lebih kecil dan desainnya yang lebih sederhana menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi di wilayah perkotaan atau lokasi dengan keterbatasan ruang.

Tidak hanya itu, turbin angin modern juga dirancang untuk menghasilkan lebih banyak energi. Generasi terbaru turbin, seperti Haliade-X, mampu menghasilkan lebih dari 13 MW energi per unit, cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik ribuan rumah setiap tahunnya. Turbin ini juga dilengkapi dengan baling-baling yang lebih panjang, memungkinkan mereka menangkap lebih banyak angin, bahkan pada kecepatan rendah.

Selain peningkatan fisik, sektor energi angin juga mendapat manfaat besar dari integrasi teknologi digital. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) membantu memantau dan mengoptimalkan kinerja turbin secara real-time. Sensor pintar yang dipasang pada turbin dapat mendeteksi potensi masalah sebelum terjadi kerusakan, memperpanjang masa pakai turbin, dan mengurangi biaya pemeliharaan.

Hidrogen hijau, yang dihasilkan melalui elektrolisis menggunakan energi terbarukan, juga muncul sebagai salah satu teknologi revolusioner dalam transisi menuju masa depan bebas emisi karbon. Sebagai salah satu sumber energi paling bersih, hidrogen hijau menawarkan fleksibilitas yang luar biasa untuk berbagai aplikasi, mulai dari transportasi hingga industri berat yang sulit dialiri listrik.

Proses produksi hidrogen hijau melibatkan pemisahan molekul air menjadi oksigen dan hidrogen dengan bantuan listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya atau angin. Hasilnya adalah hidrogen yang tidak hanya bebas emisi karbon, tetapi juga memiliki potensi besar untuk menggantikan bahan bakar fosil di banyak sektor.

Salah satu keunggulan hidrogen hijau adalah kemampuannya digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan berbasis sel bahan bakar, seperti mobil, truk, dan kereta. Dibandingkan dengan kendaraan listrik berbasis baterai, kendaraan hidrogen memiliki waktu pengisian bahan bakar yang jauh lebih cepat dan jarak tempuh yang lebih panjang, menjadikannya pilihan menarik untuk transportasi jarak jauh dan logistik.

Selain transportasi, hidrogen hijau juga memainkan peran penting dalam mendekarbonisasi sektor industri. Dalam industri baja, misalnya, hidrogen dapat menggantikan kokas sebagai reduktor dalam proses produksi, mengurangi emisi karbon secara signifikan. Di sektor kimia, hidrogen hijau dapat digunakan untuk menghasilkan amonia ramah lingkungan, yang diperlukan untuk pembuatan pupuk dan bahan kimia lainnya.

Hidrogen hijau juga menjadi solusi penyimpanan energi dalam skala besar. Energi berlebih yang dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin, dapat disimpan dalam bentuk hidrogen dan digunakan kembali saat dibutuhkan, memastikan pasokan energi yang stabil meski cuaca tidak mendukung.

Salah satu tantangan utama energi hijau adalah penyimpanan energi. Meskipun sumber energi terbarukan seperti matahari dan angin sangat melimpah, keduanya bersifat intermittent, artinya mereka hanya menghasilkan energi saat cuaca mendukung matahari terik atau angin bertiup kencang. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan energi terbarukan secara maksimal dan menjaga kestabilan pasokan energi, teknologi penyimpanan yang efisien dan terjangkau sangat penting.

Teknologi penyimpanan energi telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan berbagai solusi yang dirancang untuk mengatasi masalah fluktuasi pasokan dari energi terbarukan. Salah satu teknologi yang paling banyak digunakan adalah baterai litium-ion, yang telah terbukti efektif dalam menyimpan energi dalam skala kecil hingga menengah. 

Baterai ini digunakan dalam kendaraan listrik, sistem penyimpanan rumah tangga, dan juga dalam penyimpanan energi grid. Meskipun telah banyak digunakan, baterai ini memiliki keterbatasan, seperti daya tahan yang terbatas dan biaya yang masih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun