"Kita semua pernah mengalaminya, keran yang bocor, gagang pintu yang kendur, atau bahkan bohlam yang mati."
Masalah kecil di rumah yang seharusnya sederhana untuk diperbaiki sering kali dibiarkan berlarut-larut. Meskipun tampak remeh, kerusakan-kerusakan kecil seperti ini sering kali diabaikan, menumpuk, dan akhirnya menjadi gangguan besar. Alih-alih segera mengambil tindakan, banyak dari kita memilih untuk menunda, bahkan berpikir bahwa itu bukan masalah besar yang perlu segera diselesaikan. Kenapa demikian?Â
Apakah karena kita merasa tak memiliki keterampilan yang cukup untuk memperbaikinya, atau mungkin kita memang lebih memilih kenyamanan daripada repot-repot menangani hal-hal kecil tersebut?
Kemalasan atau Efisiensi?
Di era modern, waktu adalah aset berharga. Banyak orang menganggap bahwa mengutak-atik perbaikan kecil adalah hal yang tidak efisien dibandingkan dengan kegiatan lain, seperti pekerjaan atau waktu bersama keluarga.Â
Dalam kehidupan yang serba cepat dan padat, banyak orang merasa bahwa lebih baik menyisihkan waktu untuk hal-hal yang lebih penting atau lebih menyenangkan daripada memperbaiki kerusakan kecil di rumah. Misalnya, menghadiri rapat penting atau meluangkan waktu untuk berkumpul dengan teman dan keluarga dianggap lebih bernilai daripada memperbaiki keran yang bocor.
Selain itu, kemudahan akses terhadap jasa tukang juga mempengaruhi kebiasaan ini. Dengan hanya menekan beberapa tombol di ponsel, kita bisa memesan tukang yang akan datang ke rumah dalam hitungan jam. Biaya yang dikeluarkan untuk memanggil tukang, meskipun ada, sering kali dianggap sebanding dengan kenyamanan dan efisiensi waktu yang didapat.Â
Sebuah keran bocor atau kunci pintu yang longgar jadi tampak seperti masalah kecil yang bisa diatasi oleh orang lain, sementara kita bisa fokus pada hal yang lebih mendesak atau menyenangkan.
Ketidakmampuan: Apakah Kita Kekurangan Skill?
Generasi terdahulu dikenal dengan kemampuan "do it yourself" (DIY). Mereka sering memperbaiki peralatan rumah tangga tanpa bantuan profesional, bahkan untuk masalah kecil sekalipun. Keterampilan seperti ini diwariskan dari generasi ke generasi dan dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.Â