Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengukur Efektifitas Sirekap dalam Pilkada 2024: Solusi atau Tantangan?

23 November 2024   10:04 Diperbarui: 23 November 2024   10:06 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aplikasi sirekap pilkada 2024 (sumber gambar: umsu.ac.id)

2. Transparansi Hasil Pemilu

Dengan Sirekap, hasil rekapitulasi dapat diakses oleh publik secara real-time melalui portal resmi. Hal ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk memantau langsung proses rekapitulasi, sehingga meningkatkan kepercayaan terhadap integritas hasil pemilu.

3. Mengurangi Potensi Kesalahan Manual

Sirekap mengurangi risiko kesalahan dalam penyalinan data hasil suara dari formulir fisik ke dalam sistem, yang sering terjadi dalam proses manual. Selain itu, aplikasi ini juga membantu mengidentifikasi ketidaksesuaian data secara lebih cepat melalui sistem validasi otomatis.

4. Penghematan Anggaran

Dengan mengurangi ketergantungan pada dokumen fisik dan distribusinya, Sirekap dapat membantu menekan biaya operasional pemilu, seperti pengadaan formulir, transportasi dokumen, dan tenaga kerja tambahan untuk proses rekapitulasi manual.

5. Meningkatkan Akurasi dan Keamanan Data

Data yang diunggah melalui Sirekap disimpan secara digital dengan fitur keamanan tertentu, seperti enkripsi, yang bertujuan untuk melindungi hasil rekapitulasi dari ancaman manipulasi. Jejak digital yang tercipta juga memudahkan audit jika diperlukan.

6. Kemudahan Penggunaan untuk Petugas TPS

Aplikasi ini dirancang dengan antarmuka yang sederhana dan mudah digunakan, sehingga petugas TPS, bahkan yang kurang akrab dengan teknologi, dapat mengoperasikannya dengan sedikit pelatihan.

Tantangan dalam Penggunaan Sirekap

Meskipun memiliki banyak keunggulan, implementasi Sirekap dalam Pilkada 2024 juga dihadapkan pada berbagai tantangan yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Keterbatasan Infrastruktur Teknologi

Tidak semua wilayah di Indonesia memiliki akses internet yang memadai, terutama di daerah terpencil atau pedalaman. Koneksi internet yang lambat atau bahkan tidak tersedia dapat menghambat proses pengunggahan data dari TPS ke sistem pusat. Selain itu, keterbatasan perangkat digital di beberapa daerah juga menjadi kendala besar dalam penerapan aplikasi ini.

2. Kemampuan dan Literasi Digital Petugas TPS

Tidak semua petugas pemilu memiliki kemampuan teknis yang cukup untuk mengoperasikan aplikasi Sirekap. Di daerah dengan tingkat literasi digital rendah, petugas TPS mungkin menghadapi kesulitan dalam mengunggah data atau menyelesaikan masalah teknis yang terjadi selama proses pemilu. Hal ini dapat memperlambat rekapitulasi atau bahkan meningkatkan potensi kesalahan.

3. Keandalan Sistem dan Potensi Kegagalan Teknis

Sebagai sistem berbasis aplikasi, Sirekap tidak terlepas dari risiko kegagalan teknis, seperti server down, aplikasi crash, atau masalah kompatibilitas perangkat. Kegagalan teknis semacam ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam rekapitulasi dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap sistem digital ini.

4. Keamanan Data dan Ancaman Siber

Penggunaan teknologi dalam proses pemilu meningkatkan risiko ancaman siber, seperti peretasan atau manipulasi data. Jika tidak ada langkah keamanan yang memadai, data hasil rekapitulasi dapat disalahgunakan atau diubah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, yang dapat memengaruhi integritas hasil pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun