Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dampak Hilirisasi Minerba pada Perekonomian Indonesia

6 Desember 2024   17:50 Diperbarui: 6 Desember 2024   18:00 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PT. GNI (sumber gambar: kompas.id)

"Hilirisasi mineral dan batubara (minerba) menjadi salah satu kebijakan strategis pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi."

Kebijakan ini bertujuan untuk mengubah paradigma perekonomian nasional dari hanya sekedar pengekspor bahan mentah menjadi produsen produk bernilai tambah tinggi. Dengan mengolah hasil tambang di dalam negeri, Indonesia tidak hanya meningkatkan daya saing di pasar global tetapi juga menciptakan efek berantai yang positif, seperti pembukaan lapangan kerja, pengembangan infrastruktur, dan penguatan ekonomi daerah.

Seiring dengan meningkatnya permintaan global terhadap komponen berbahan dasar nikel , hilirisasi minerba menjadi semakin relevan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, memiliki peluang besar untuk memperluas pasar penyebaran hasil olahan nikel untuk diekspor.

Kebijakan hilirisasi ini juga mencerminkan komitmen pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG).

SDG dan Peningkatan Ekonomi secara Makro

Hilirisasi minerba sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya tujuan ke-8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi serta tujuan ke-9 terkait industri, inovasi, dan infrastruktur. Kebijakan ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih berkualitas, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui pengembangan sektor industri berbasis teknologi tinggi.

Penerapan hilirisasi memungkinkan Indonesia untuk mengintegrasikan rantai pasok global. Dengan memproses bahan mentah menjadi produk setengah jadi, nilai tambah yang dihasilkan meningkat signifikan. Hal ini membuka peluang untuk meningkatkan kontribusi sektor industri terhadap PDB dan mempercepat transformasi struktural ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder.

Selain itu, hilirisasi juga mendukung pengembangan infrastruktur yang diperlukan untuk mengakomodasi pertumbuhan industri. Pembangunan smelter, kawasan industri, dan fasilitas pendukung lainnya menciptakan efek berantai positif bagi perekonomian lokal dan regional.

Secara makro, hilirisasi mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong industri untuk meningkatkan nilai tambah melalui hilirisasi nikel. Indonesia sendiri memiliki potensi sumber daya nikel yang sangat besar, mencapai 17 miliar ton dengan cadangan sebesar 5 miliar ton.

Potensi ini timbul dari peningkatan nilai tambah yang dihasilkan oleh pengolahan bahan mentah di dalam negeri, yang secara langsung mendorong pertumbuhan sektor industri pengolahan. Selain itu, hilirisasi juga berperan dalam memperkuat daya saing produk nasional di pasar internasional, khususnya dalam rantai pasok industri strategis seperti baja tahan karat (stainless steel).

Efek positif lainnya adalah terciptanya ekosistem ekonomi yang lebih terintegrasi. Hilirisasi tidak hanya melibatkan pembangunan smelter dan perusahaan tambang besar, tetapi juga mengikutsertakan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor pendukung, seperti jasa transportasi, penyediaan logistik, hingga perawatan alat berat.

Pembangunan smelter nikel, seperti yang dilakukan di Morowali dan wilayah lainnya, telah menjadi contoh konkret keberhasilan hilirisasi. Selain menyumbang pada pertumbuhan PDB nasional, dampak langsung pada PDRB daerah menunjukkan bahwa hilirisasi juga efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

Tujuan Awal Hilirisasi Industri dan Minerba

Hilirisasi minerba lahir dari visi pemerintah untuk mengubah pola ekspor berbasis bahan mentah menjadi ekspor produk bernilai tambah tinggi. Langkah ini diambil sebagai strategi untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam Indonesia dan mengurangi kerugian ekonomi yang selama ini terjadi akibat ekspor bahan mentah dengan nilai rendah. Dengan mengolah hasil tambang di dalam negeri, Indonesia mampu menciptakan produk-produk yang lebih kompetitif di pasar global, sekaligus meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor produk olahan.

Selain itu, kebijakan hilirisasi juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap fluktuasi harga komoditas di pasar internasional. Ketika harga bahan mentah anjlok, nilai tambah dari produk olahan tetap stabil, sehingga memberikan ketahanan ekonomi yang lebih baik. Strategi ini juga mendukung diversifikasi ekonomi dengan memperkuat sektor industri pengolahan sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi.

Hilirisasi nikel menjadi contoh nyata keberhasilan kebijakan hilirisasi minerba. Sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia kini mampu memanfaatkan keunggulan sumber daya alamnya dengan memproduksi produk setengah jadi seperti feronikel, nickel pig iron (NPI), dan bahan baku untuk baterai kendaraan listrik, termasuk nikel sulfat dan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Langkah ini tidak hanya meningkatkan nilai ekspor tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global, khususnya dalam sektor teknologi energi bersih yang sedang berkembang pesat.

Pengembangan hilirisasi nikel juga telah menarik investasi besar dari dalam maupun luar negeri, termasuk pembangunan smelter nikel di berbagai daerah seperti Morowali dan Konawe. Kawasan industri ini menjadi pusat aktivitas ekonomi yang melibatkan ribuan tenaga kerja lokal dan menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat setempat. Dengan adanya fasilitas pengolahan ini, Indonesia tidak lagi sekedar menjadi penyuplai bahan mentah, tetapi juga produsen produk bernilai tinggi yang digunakan dalam berbagai industri global.

Keberhasilan hilirisasi nikel memperlihatkan bahwa pengolahan bahan mentah di dalam negeri dapat memberikan dampak berantai yang positif, mulai dari peningkatan penerimaan negara, pertumbuhan ekonomi lokal, hingga penguatan daya saing nasional di sektor industri berbasis sumber daya alam. Hal ini juga menjadi landasan penting bagi pemerintah untuk melanjutkan upaya hilirisasi pada komoditas lain, seperti bauksit, tembaga, dan emas, guna menciptakan transformasi ekonomi yang lebih luas dan berkelanjutan.

Kontribusi PT GNI dan Dampak Positifnya pada PDB dan PDRB Morowali Utara

PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) adalah salah satu pelaku utama dalam hilirisasi nikel di Indonesia, khususnya di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor smelter nikel, PT GNI telah menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengolahan nikel menjadi produk bernilai tambah tinggi. Operasi PT GNI tidak hanya meningkatkan pendapatan ekspor Indonesia, tetapi juga memberikan dampak positif langsung pada perekonomian daerah.

Dengan investasi besar yang dilakukan, PT GNI mendirikan fasilitas smelter berteknologi tinggi untuk mengolah nikel mentah menjadi NPI yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Pembangunan smelter di Indonesia ini tidak hanya memberi peluang bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya di pasar global, tetapi juga menciptakan ribuan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, mulai dari tenaga kerja langsung di fasilitas produksi hingga peluang usaha di sektor pendukung seperti logistik, transportasi, dan layanan jasa lainnya.

Keberadaan PT GNI juga mendorong pembangunan infrastruktur di Kabupaten Morowali Utara. Akses jalan, pelabuhan, dan pembangkit listrik dikembangkan untuk mendukung operasional industri, yang pada gilirannya mempercepat transformasi wilayah ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

1. Dampak terhadap PDB Nasional

Investasi besar dari PT GNI memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain global dalam rantai pasok nikel. Produk-produk hilir seperti stainless steel dan bahan baku baterai memberikan kontribusi langsung terhadap PDB nasional. Hal ini sejalan dengan data Kementerian Perindustrian.

Melihat performa kontribusi logam dasar ke ekonomi, PDB logam dasar di triwulan I - 2023 tumbuh 11,39 persen. Pada semester I - 2023 ini, logam dasar mencatatkan PDB sebesar Rp66,8 triliun. Selama periode tahun 2022, subsektor ini tumbuh di atas 15 persen dengan nilai Rp124, 29 Triliun, juga tahun 2021 tumbuh double digit setara Rp108,27 Triliun. Bahkan di tahun 2020 yang penuh tekanan akibat pandemi Covid-19, industri logam dasar berhasil tumbuh mengesankan.

2. Dampak terhadap PDRB Morowali Utara

Di tingkat daerah, keberadaan PT GNI telah mengubah wajah Morowali Utara. PT GNI telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah Morowali Utara. Hal ini terlihat dari survei Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi daerah, angka kemiskinan, gini ratio, hingga tingkat pengangguran.

Menurut data BPS, pertumbuhan ekonomi Morowali Utara pada 2021 masih berada dalam kisaran angka satu digit. Namun, pada 2023 pertumbuhan ekonominya melonjak cukup tajam menjadi dua digit, tepatnya di angka 10,47 di semester pertama, dan terus menanjak menjadi 36,42 persen di awal semester II 2023.

3. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Lokal

Selama masa konstruksi, kehadiran smelter tersebut menyerap produk lokal. Saat ini, smelter tersebut mempekerjakan sekitar belasan ribu orang tenaga kerja.

Dengan adanya PT GNI, ribuan tenaga kerja lokal terlibat dalam rantai produksi. Pelatihan dan transfer teknologi yang dilakukan perusahaan ini juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Morowali Utara.

Kesimpulan

Hilirisasi minerba adalah langkah strategis yang membawa dampak besar pada perekonomian Indonesia. Kebijakan ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk tambang, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di kancah global sebagai produsen utama produk bernilai tinggi seperti NPI, feronikel, stainless steel, dan bahan baku baterai kendaraan listrik. Dengan mengolah sumber daya alam di dalam negeri, Indonesia mampu menciptakan ekosistem industri yang lebih kokoh, meningkatkan daya saing, dan menarik investasi jangka panjang.

Efek positif dari hilirisasi juga dirasakan secara langsung di tingkat lokal. Melalui perusahaan seperti PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), kawasan penghasil tambang seperti Morowali Utara kini berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang menciptakan lapangan kerja, membangun infrastruktur, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Kebijakan ini berhasil mentransformasi daerah yang sebelumnya hanya bergantung pada sektor tambang menjadi kawasan industri yang produktif dan berkelanjutan.

Untuk memastikan keberlanjutan dan optimalisasi manfaat dari hilirisasi, diperlukan dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan sektor swasta. Regulasi yang mendukung investasi, pengembangan teknologi, dan peningkatan kualitas tenaga kerja lokal menjadi kunci utama untuk mempertahankan momentum ini. (Muhammad Dahron)


Referensi:

1.
https://kemenperin.go.id/artikel/24251/Hilirisasi-Nikel-di-Indonesia,-Kemenperin-Buka-Suara

2.
https://maritim.go.id/detail/hilirisasi-nikel-sebagai-langkah-awal-transformasi-dan-akselerasi-perekonomian-indonesia

3.
https://finance.detik.com/industri/d-7054559/langkah-pt-gni-pemda-morowali-utara-dukung-hilirisasi-industri-nikel

4.
https://www.google.com/amp/s/www.cnnindonesia.com/ekonomi/20240119183908-625-1051901/multiplier-effect-hilirisasi-nikel-pt-gni-bagi-ekonomi-daerah-negara/amp

5.
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/hilirisasi-nikel-hasilkan-nilai-tambah-industri-baterai-kendaraan-listrik

Portofolio:

https://www.kompasiana.com/muhammaddahron2351/66b03411c925c43fcb777754/pekerjaan-layak-dan-pertumbuhan-ekonomi-di-desa-peran-penting-bumdesa-dan-anggaran-dana-desa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun