Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menggagas Efektivitas Program Layanan Aduan Pemerintah: Tantangan dan Solusi

18 November 2024   09:27 Diperbarui: 18 November 2024   09:27 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi program layanan aduan masyarakat (sumber gambar:  Facebook/ Medan Talk)


Dalam era keterbukaan informasi, program layanan aduan masyarakat menjadi salah satu alat strategis untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif. 

Namun, implementasi program ini di berbagai daerah masih menghadapi berbagai kendala, mulai dari kurangnya tindak lanjut yang memadai hingga ketidakjelasan mekanisme penanganan laporan. 

Ketika masyarakat diberi akses untuk melaporkan dugaan pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang, harapannya adalah laporan tersebut dapat ditangani secara profesional, cepat, dan tuntas. 

Sayangnya, realitas di lapangan tidak selalu sesuai dengan tujuan awal program ini. Banyak laporan yang justru berhenti di meja birokrasi, atau lebih buruk lagi, digunakan untuk memicu konflik antar pihak yang terlibat, seperti antara pelapor dan Terlapor.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah program layanan aduan benar-benar efektif, atau hanya menjadi formalitas untuk memenuhi tuntutan administratif tanpa memberikan dampak nyata? 

Permasalahan di Lapangan

Kasus seperti di atas menunjukkan bahwa masih ada pergeseran fokus dalam menindaklanjuti laporan masyarakat. Pergeseran ini sering kali disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan komitmen terhadap esensi dari layanan aduan itu sendiri. 

Alih-alih menjadikan aduan sebagai dasar untuk memperbaiki tata kelola dan menyelesaikan masalah, laporan masyarakat terkadang digunakan untuk kepentingan tertentu, seperti mempertahankan citra pemerintah atau menghindari akuntabilitas.

Sebagai contoh, ketika laporan masyarakat ke Inspektorat Kabupaten/Kota tentang dugaan penyalahgunaan Anggaran Dana Desa muncul, seharusnya inspektorat memprioritaskan penyelidikan dan transparansi. 

Namun, yang terjadi di beberapa kasus adalah pendekatan yang justru memperkeruh situasi, seperti memanipulasi persepsi masyarakat, mengalihkan perhatian dari substansi laporan, atau memprovokasi konflik antar pihak terkait. Kondisi ini menunjukkan bahwa struktur dan prosedur layanan aduan masih jauh dari harapan, sehingga tujuan utamanya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan terpercaya terabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun